Thursday, July 31, 2008

keplek ilat

Bagi sebagian besar orang yang menikmati Kota Solo, salah satu alasan kenapa mereka menyukai kota ini dapat dipastikan adalah makanannya. Sebagai orang asli Solo, aku juga sangat menikmati berbagai macam makanan asli dari daerah ini. Beberapa temen dari Jakarta, dan temen-temen asli Sumatera yang sempat mampir ke Solo bahkan sering ketagihan beberapa makanan khas Solo, dan biasanya minta dipaketin.

Beberapa tempat makan yang sudah cukup dikenal pengunjung luar kota antara lain:

1. Gudeg Ceker Margoyudan, di barat SMA 2 Solo
2. Soto Gading, Megawati Soekarnoputri selalu mampir ke sini kalo pas ke Solo
3. Kawasan Keprabon: nasi liwet khas Solo, wedang ronde, gudeg, wedang asle, bubur.
4. Soto Triwindu : keprabon juga, tapi buka pagi sampai sore
5. Thengkleng Pasar Klewer
6. Aneka jajan pasar dan makanan tradisional komplet di Pasar Gedhe, dan lain-lain.

Sedikit tips demi keselamatan dan kenyamanan:

1. Khusus tempat makan yang penyajiannya per porsi, cukup aman tanpa harus waspada nanya dulu harganya. Biasanya harga per porsi sudah standar.Tapi untuk makanan yang gak ada takaran per porsi, mending nanya di muka harganya berapa. Seperti di Keprabon, kalkulator yang jual suka rusak hehehe. Jadi bisa beda antara satu pembeli dengan pembeli lain. Buat pengunjung dari luar kota yang punya temen asli Solo, mending suruh nemeni. Biar dapat murah. Soalnya, pengunjung luar kota biasanya dikenai harga mahal. Apalagi logat Jakarta..whuehehehe.

2. Pengamen adalah gangguan paling menyebalkan. Lebih menyebalkan dibanding nyamuk. Pengamen ada dua, pengamen yang berandalan, dan pengamen tradisional dengan pake kecapi. Untuk yang pake kecapi dan sinden, mungkin cukup banyak pengunjung luar kota yang suka. Tetapi yang berandalan ini yang kadang menyebalkan. Untuk menghadapi pengamen berandalan ini, jangan terlalu royal memberi mereka uang, karena kalau ingin berlama-lama sambil makan, maka dapat dipastikan akan banyak rombongan berikutnya yang sama-sama berandal. Rp 500 cukup. Kalo gak ada uang receh, pinjem dulu sama yang jual makanan boleh kok. Kalau yang pake kecapi, boleh kasih Rp 1.000, toh jumlah mereka juga gak banyak.

Kami di Solo menyebutnya keplek ilat atau nyaris samalah artinya dengan goyang lidah, orang yang suka berkuliner. Itu tipikal orang Solo. Tetapi memang banyak tempat makan di Solo sekarang pasang harga mahal. Berhati-hatilah. Banyak sebenarnya lokasi makan di Solo yang murah meriah.

Beberapa tempat makan cukup memberikan kemudahan dalam hal finansial hehehe, enak, kenyang juga. Ini dia beberapa di antaranya :

1.Es buah Sraten : nasi bandeng atau oseng Rp 1.000, tempe gurih balut tepung Rp 500 dan es teler Rp 3.500. Lumayan murah dan nikmat di siang panas.

2. Wedangan: semua wedangan relatif murah. Langganan saya adalah wedangan depan Pengadilan Negeri. Nasi sambal sama ikan terinya nikmat. Tempe bongkonya crunchy, dan yup jahe gepuknya kental.

3. Warung Nasi timlo Makamhaji: Ini super-super murah. Lokasinya di barat STIES Surakarta, timur palang kereta makamhaji. Nasi timlo plus yang isinya ada sosis ayam, jamur, telur, suwiran ayam cuman Rp 3.500. Ditambah es beras kencur atau es asem cuman Rp 5000-an. Ada juga sop matahari, selat (khusus ini not recomended, soalnya asin banget :p) dsb.

4. Bakmi Tophrak Mangkuyudan: porsinya aman dan pas. Gak banyak gak sedikit. Bumbu pas. dan ini gak neeg kayak yang serupa di daerah Kartopuran. Ada juga es dawet nikmat.

Di luar itu, sebenarnya ada kekayaan kuliner yang jauh lebih nikmat dan bisa di eksplor. Silakan saja ke pasar tradisional. Pasar Gede sangat direkomendasikan. Cabuk Rambak, Pecel Ndeso, Dawet, Jenang Grendul, Klepon, Cenil, dan makanan super nikmat lainnya yang bisa dibeli dengan harga di bawah Rp 2.000. Di mana lagi bisa makan nikmat semurah itu. So, please...welcome to Solo. Need best guide ? kontak aku...hhehehehhe

No comments: