Wednesday, May 12, 2010

Mudahnya cari visa China


Bulan Februari lalu saya berkesempatan untuk backpacking ke China. Sebelumnya saya belum pernah backpacking ke negara yang harus mengajukan visa. Pernah masuk ke Myanmar, tapi itu pun menggunakan visa on arrival (VOA) yang sangat mudah, tinggal bayar di tempat, dapat stempel, selesai sudah.
Bagi orang Indonesia, masuk ke China diperlukan visa yang harus diajukan ke Kedutaan Besar China di Jakarta. Saya, terus terang sempat ketar-ketir, karena hingga dua minggu sebelum keberangkatan, saya belum mendapatkan visa di paspor saya. Padahal tiket pesawat sudah beres semua. Bagaimana bila pengajuan visa saya ditolak?

Sebelumnya, saya sempat mencari informasi lewat internet. Googling, namun yang saya dapatkan justru semakin bingung saja. Banyak informasi berbeda di internet, dan semuanya sepertinya berat dijalani. Beberapa memang memberikan informasi bahwa visa China mudah didapatkan. Dari beberapa agent tour and travel dan informasi di internet, untuk mendapatkan visa China, saya mendapatkan informasi kurang lebih semacam ini:
1. Paspor baru
2. Fotokopi bukti keuangan/rekening koran/tabungan pribadi 1 bulan terakhir minimal saldo USD 2.000 atau sekitar Rp 20 juta.
3. Jika berbentuk deposito, yang diperbolehkan hanya deposito 1 bulan atau 3 bulan.
4. Tiket asli pp dan fotokopinya. Untuk e-ticket diharuskan melampirkan bukti pembayaran lunas tiket tersebut.
5. Bukti pemesanan hotel di China, di mana nama pemesan harus sama dengan pemohon visa.
6. Jika di China tinggal di rumah family, maka harus melampirkan surat undangan dari family nya boleh berupa fax / email dalam bahasa Inggris / Mandarin & lampirkan copy ID-nya, nomer telpon dan alamatnya.
7. Pas foto 4 x 6 background putih dua lembar.

Benar-benar ribet dan saya sudah ngeper, sangsi karena waktu perjalanan saya tinggal dua minggu lagi. Semua agen perjalanan yang melayani jasa pembuatan visa di Solo, hampir memberikan syarat senada. Sampai saya mendapatkan salah satu agen, yang hanya meminta saya menyerahkan syarat paspor dan pasfoto 4 x 6 dua lembar saja. As simple as that. Dia menambahkan, dulu sewaktu penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008, memang pengajuan visa diperketat. Namun tidak lagi sekarang.

Sekitar seminggu kemudian, visa saya sudah jadi. Saya hanya harus bayar Rp 350.000 untuk single entry 30 hari. Sementara untuk proses cepat, tarifnya sekitar Rp 650.000. Ini sudah termasuk ongkos jasa pembuatan. Menurut saya cukup murah. Karena dengan Rp 350.000, saya tidak perlu ke Jakarta, di mana ongkos Solo-Jakarta juga tidak murah. Worth it banget!! Karena menurut informasi, harga normalnya sekitar Rp 300.000, jadi saya cuma ngasih jasa Rp 50.000. Mana cukup duit Rp 50.000 untuk ongkos pp Solo-JKT plus akomodasi bila saya mengurus sendiri ke Kedubes China?

Jadi tips buat yang tinggal di daerah, lebih baik ngurus lewat agen. Lebih efisien. Tetapi juga harus lihat-lihat. Karena kadang agen juga meminta syarat macam-macam hanya untuk mencari keuntungan lebih. Jadi mereka menawarkan beberapa syarat bisa dihilangkan, asalkan nambah biaya. Jadi hati-hati saja.

Namun, menurut informasi terbaru, mulai Maret 2010, biaya pembuatan visa China naik. Jadi sekarang selain biaya pembuatan visa (untuk single entry) Rp 300.000, masih kena biaya servis Rp 240.000. Total jenderal, kita musti bayar Rp 540.000. Untuk yang berdomisili di Jakarta, saya sarankan urus sendiri deh. Kayaknya lebih mudah kok. Buat yang di daerah, ya itu tadi...mending lewat tour travel agent. Semoga berhasiiiilll....

3 comments:

Mutia said...

mas , boleh minta alamat agen service visa yang mas gunakan untuk ngurus visa china?

Kurniawan Mrs said...

Jadi betul- betul mas tdk usah ke Ke Jakarta ? Visa bisa langsung diterima di Solo ? Tolong saya minta nama & alamat tour agent yg mas gunakan untuk mendapatkan visa China. Trims

Ariy said...

Saya pakai Equator Tour & Travel Cabang Solo, dari Pasar Gede ke Utara dikit, sebelum lampu merah Warung Pelem kiri jalan. Di Jl Urip Sumohardjo