Wednesday, June 30, 2010

Apa yang harus kita bawa dalam backpacking?


Ini isi backpack saya, seperti yang saya tuliskan dalam buku backpacking saya ke China "Rp 2 Juta Keliling China Selatan dalam 16 Hari". Moga bermanfaat.

Apa yang akan saya masukkan dalam backpack saya nanti? Untuk itu, saya harus mempelajari medan. Berdasarkan masukan dari teman-teman backpacker dan googling tentang ramalan cuaca kota-kota di China yang akan saya kunjungi, China masih musim dingin. Beberapa teman menyatakan, seharusnya sudah memasuki spring atau musim semi. Isi backpack penting, ini mengingat pengalaman teman yang cukup repot membawa backpack karena saking banyaknya barang yang ingin diangkut. Inilah isi backpack saya untuk perjalanan selama total 17 hari:
• Jaket tebal satu buah
• Jaket agak tebal satu buah (biar bisa dirangkap dengan yang tebal)
• Sweater satu
• Empat t-shirt*
• Kemeja satu buah*
• Pakaian dalam enam buah*
• Celana pendek satu (karena saya sangsi akan menggunakannya di winter)
• Celana jeans tiga*
• Satu scarf
• Dua kaos tangan
• Empat pasang kaos kaki*
• Satu kopiah penghangat kepala
• Satu buah handuk
• Sandal jepit
• Sepatu*
• Satu backpack ukuran biasa
• Satu tas pinggang
• Sepasang sandal jepit
Keterangan *) Dipakai saat keberangkatan.


Perlengkapan lain:
• Perlengkapan mandi: sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi cair (lebih nyaman dibawa), sabun pencuci muka dan deodorant.
• Untuk musim dingin teman saya menyarankan membawa hand and body lotion. Saya membawa ini, dan terbukti sangat ampuh untuk mengatasi kulit kering dan pecah-pecah karena tak tahan udara dingin. Sayangnya saya lupa membawa pelembab bibir, sehingga bibir saya pecah-pecah dan berdarah tak tahan udara dingin. Sementara hidung saya mimisan. Saran saya, jangan meremehkan hal ini! Pelembab bibir bisa didapatkan dengan mudah di supermarket di lingkungan bandara, termasuk di Lower Cost Carrier Terminal (LCCT) Kuala Lumpur sebelum terbang ke China.
• Obat-obatan dan perlengkapan lainnya: Saya selalu membawa obat sakit kepala (pereda nyeri), obat sakit perut, obat tetes mata, tisu gulung satu buah, gunting kecil, handyplast, dan sebagainya sesuai kebutuhan.
• Kamera, SD memory card (bila merasa perlu mengambil foto dalam jumlah banyak), flashdisk, perlengkapan tulis, mp3.

TIP:
Hal yang saya sesali adalah, saya tidak membawa netbook saya ke China. Kebutuhan akan koneksi internet menjadi mutlak saat kita memerlukan banyak informasi, termasuk untuk keperluan hospitality exchange. Pemeriksaan piranti komputer di bandara-bandara China tidak seketat yang dibayangkan. Membawa netbook atau laptop Anda sangat membantu di saat kita mengalami kesulitan. Saran saya, bawalah netbook Anda bila ada. Di China, tersedia layanan wifi dan internet gratis. Tetapi ini terbatas di hostel, hotel, dan cafe seperti Starbucks maupun restauran seperti McDonalds. Di McDonalds, mereka menyediakan komputer, tetapi hanya dua unit saja, itu pun hanya satu yang dioperasikan. Untuk internet cafe tidak banyak. Itu pun kalau Anda tidak bisa berbahasa mandarin, Anda harus melalui proses jibaku dulu sebelum menggunakan internet heheheh.

Sisi baiknya, tanpa netbook, saya menghilangkan sekian kilogram dari backpack saya, serta lebih santai karena tidak perlu was was mengawasi keberadaan netbook saya. Teman saya terheran-heran, bagaimana barang bawaan sebanyak itu bisa muat di backpack. Perlu diketahui, backpack saya ukurannya tidak begitu besar. Saya sengaja membawa barang yang seperlu mungkin dan sesedikit mungkin. Sehingga tidak menjadi beban bagi saya selama di perjalanan. Kuncinya supaya rapi dan gampang dibawa adalah bagaimana kita packing. Bila tak rapi dan mahir packing, yang sedikit pun terlihat banyak.

*Nah, kalau kita jalan pada musim panas, biasanya akan lebih ringan, karena pakaian-pakaian berat gak penting, cukup t-shirt dan pakaian seperlu.

Selamat backpacking !

Wednesday, June 23, 2010

Wah saya kena spank petugas imigrasi ! ;)

Menjelang perjalanan balik saya dari Chengdu, China ke Kuala Lumpur, seperti biasa saya harus mengikuti serangkaian tetek bengek ritual pemeriksaan di bandara. Sejujurnya, saya paling males untuk melakukan ini. Paling apes kalau ada benda yang dicurigai berada di dalam backpack yang sudah kita packing sebagus mungkin. Saya pernah harus membongkar backpack gara-gara saya lupa menaruk korek api gas yang saya beli di Nanning, China. Padahal posisi korek gas itu berada di bagian paling dasar backpack, sehingga saya harus membongkar backpack di check point. Korek api gas semacam ini memang salah satu benda yang dilarang masuk ke pesawat.
Tetapi ini bukanlah cerita tentang korek api gas. Ini tentang petugas-petugas imigrasi yang “nakal”. Hmmm…biasa dalam pemeriksaan semacam ini, kita masuk ke metal detector, lalu masih diraba secara serampangan menggunakan alat detector. Biasanya sih, laki-laki diperiksa oleh petugas laki-laki, dan perempuan diperiksa oleh petugas perempuan.
Hari itu, di depan saya tampak beberapa petugas perempuan dan laki-laki. Dua petugas perempuan adalah petugas imigrasi yang masih muda, berkulit bersih dan cukup cantik. Mereka memeriksa beberapa penumpang, kali ini mereka tidak hanya memeriksa perempuan, tetapi beberapa calon penumpang laki-laki. Saya tidak terlalu peduli dengan hal itu awalnya, sampai kemudian tiba giliran saya. Saya diminta naik ke semacam kotak seukuran 50 cm x 60 cm, setinggi sekitar 30 cm, yang memang disediakan untuk memudahkan pemeriksaan. Lalu kedua tangan saya diminta ke atas dengan posisi angkat tangan. Alat detector pun mulai bergerak acak di tubuh saya. Salah satu cewek memerintah, yang satu bertugas menggerakkan alat detector.
“Turn around !” perintah salah satu cewek itu.
Tiba-tiba, pankkkkk!!! Salah satunya memukulkan alat detector ke pantat saya. Refleks saya melihat ke perempuan yang men-spank saya…lho??? Kok bisa?? Saya keheranan melihat itu dan menatap mereka. Keduanya malah tertawa cekikikan melihat ekspresi heran wajah saya. Waahh…saya di spank sama dua cewek petugas imigrasi yang cantik-cantik. Oughhh…nakal! Coba kalau yang melakukan itu adalah petugas imigrasi laki-laki dan korbannya adalah calon penumpang perempuan, sudah pasti akan kena pasal sexual harassment.