Monday, May 28, 2012

Trip Bareng - Travelicious Solo

Travelicious Solo :  
periode 1 : 15 - 17 Juni 2012 ( 2D/2N)
periode 2 : 29 Juni - 1 Juli (2D/2N) bonus nonton Solo Batik Carnival 2012.

Spot wisata tujuan:  Solo City Tour, Pusat Kuliner Solo Galabo, Keraton Kasunanan Surakarta, Hunting Batik Murah di Pasar Klewer, Candi Sukuh di Lereng Gunung Lawu, Foto-foto di Kebun Teh Kemuning, Air terjun Grojogan Sewu, Pasar Buah Tawangmangu, Night Weekend Market di Ngarsopuro, Pasar Antik Triwindu, etc.

Hari pertama (setengah hari/persiapan & kedatangan) :

a. Kedatangan peserta, antara pagi-sore. Kemudian check in di Guesthouse/Homestay  yang telah disiapkan. Alternatif penginapan (tergantung ketersediaan kamar mengingat long weekend:

1.Cakra Homestay, Kauman 
Kamar ber-AC, kamar mandi dalam, satu kamar berdua, fasilitas kolam renang. Konsep kamar bernuansakan rumah Jawa kuno.















2. Srikaton Homestay:
Kamar ber-AC dan non-AC (tergantung ketersediaan), kamar mandi dalam. Satu kamar bervariasi mengingat tipe kamar-kamar di sini ada yang untuk kapasitas dua orang per kamar hingga empat orang. Nuansa Homestay adalah rumah Jawa kuno.


















b. Kelar check in dan berbenah (mandi, ishoma, etc), sekitar pukul 15.00 WIB, jalan-jalan ke Pasar Antik Triwindu, Pusat Grosir Solo hunting batik murah, hingga maghrib (yang ingin sholat bisa langsung ke Mesjid Agung) yang merupakan satu kawasan. 

c. Makan malam di Pusat Kuliner Galabo untuk mencicipi makanan khas Solo.
d. Sisa waktu bisa dipakai jalan-jalan di downtown.

Hari Kedua :

a. Pukul 08.00 WIB siap-siap sarapan menuju ke Soto Triwindu
b. Kelar sarapan langsung berangkat menuju ke Candi Sukuh. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam dan disediakan mobil. FYI: Candi Sukuh disebut-sebut sebagai candi erotis di Indonesia. Relief-reliefnya menggambarkan hal persenggamaan, alat-alat reproduksi, etc. Berada di ketinggian 910 mdpl, suasanya sejuk dan berada di lereng Gunung Lawu. Posisinya berada di atas bukit dengan pemandangan indah.

Estimasi waktu untuk mengeksplorasi Candi Sukuh sekitar satu jam-an. Kelar dari Candi Sukuh, mampir sebentar ke Kebun Teh Kemuning untuk berfoto-foto. Sekitar pukul 12.00 WIB, menuju ke Air Terjun Grojogan Sewu, di Tawangmangu. Makan siang bisa dijadwalkan sebelum atau sesudah ke air terjun. Makan siang bisa menikmati kuliner pecel ndeso di Pasar Buah Tawangmangu sekalian kalau ingin belanja buah-buahan segar.  









Tawangmangu adalah air terjun yang berada di Lereng Gunung Lawu, dengan ketinggian air terjun 80 meter, dan diberi nama Grojogan Sewu. Kawasan Grojogan Sewu juga merupakan kawasan hutan yang menjadi habitat jenis kera ekor panjang, yang biasanya berkeliaran dan berinteraksi dengan pengunjung.
Estimasi waktu menikmati Tawangmangu sekitar 2 jam, sebelum kembali ke Solo sore harinya.

Pukul 16.00 (kurang lebih) dijadwalkan sudah kembali ke Solo, balik ke penginapan, istirahat dan mandi atau pilihan lain mampir ke Taman Balekambang (jika masih buka). Malamnya menuju ke Weekend Night Market di Ngarsopuro. Peserta bisa belanja souvenir dan menikmati suasana malam yang khas di Ngarsopuro, yang ada hanya di setiap malam minggu. Kelar dari sini, makan malam nasi liwet atau gudeg cakar di kawasan Keprabon. Sisa waktu bisa digunakan peserta untuk aktivitas bebas.

Hari Ketiga (Terakhir):

a. Pukul 07.30 Sarapan di Timlo Sastro (makanan khas Solo), mampir ke Pasar Gedhe menikmati kuliner dawet telasih khas Solo.


b. Pukul 09.00 menuju ke Keraton Kasunanan Solo, menikmati lingkungan keraton, museum dan peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Jawa. Estimasi waktu hingga pukul 11.00. 

c. Pukul 12.00 makan siang di RM Kusuma Sari, salah satu rumah makan legendaris di Solo dengan menu khas Selat Solo. Acara ini sekaligus sebagai "farewel party" sebelum peserta kembali ke kota-nya masing-masing.

Ketentuan mengikuti  kegiatan Trip "Travelicious Solo":

a. Biaya Trip: Kontribusi Rp 450.000/ peserta

b. Biaya Sudah Termasuk:
- Penginapan twin/sharing di Guesthouse 2D/2N
- Transportasi menuju ke Tawangmangu, Candi Sukuh, etc
- Tiket masuk ke seluruh spot yang berbayar.
- Penjemputan saat kedatangan.

c. Biaya Tidak Termasuk:
- Transportasi menuju ke dan dari Solo
- Makan
- Pengeluaran lain-lain yang sifatnya pribadi.
d. Pendaftaran:

1. Peserta berumur di atas 17 tahun.

2. Jumlah peserta dibatasi hanya 8 orang dalam satu kali periode trip. Bagi yang berminat serius diminta mengirimkan email data diri ke : fulltimebackpacker@gmail.com. Bila kuota 8 sudah terpenuhi, trip bisa dilaksanakan. Peserta yang mendaftar di awal untuk memenuhi kuota 8 yang akan ditetapkan menjadi peserta trip.

3. Setelah mendapatkan konfirmasi dan dipastikan mendapatkan tempat, peserta diminta mengirimkan fotokopi (scan) KTP/Paspor ke email : fulltimebackpacker@gmail.com

4. Untuk trip periode 15-17 Juni 2012, peserta diwajibkan membayar uang muka 50% dari biaya trip atau Rp 225.000 paling lambat tanggal 6 Juni 2012. Pelunasan keseluruhan biaya paling lambat diterima tanggal 12 Juni 2012.

5. Untuk trip periode 29 Juni - 1 Juli 2012, peserta diwajibkan membayar uang muka 50% dari biaya trip atau Rp 225.000 paling lambat tanggal 20 Juni 2012. Pelunasan keseluruhan biaya paling lambat diterima tanggal 25 Juni 2012.

Solo Batik Carnival (foto:banggaIndonesia.com)



Solo Batik Carnival (Foto: sidomi.com)

Friday, May 25, 2012

Ngeteng ke Danau Toba

Anda mungkin masih dimaklumi saat melewatkan destinasi lain ketika traveling di Medan atau Sumatra Utara. Tetapi, melewatkan Danau Toba sepertinya tidak termaafkan. Danau Toba memiliki luas 1.265 kilometer persegi, dengan kedalaman mencapai rata-rata 450 meter dan dapat dilalui feri besar. Danau Toba adalah sebuah danau purba yang dalam penelitian disebutkan terjadi karena adanya ledakan sekitar 73.000–75.000 tahun yang lalu pada sebuah gunung berapi besar dengan letusan mahadahsyat.

Pelabuhan Ajibata
Konon letusannya terjadi selama satu pekan dan debunya terlontar hingga 10 km di atas permukaan laut. Nah, dalam penjelasan ilmiahnya, para ahli dari berbagai belahan dunia menyatakan bahwa akibat letusan itu maka terbentuklah sebuah kaldera, yaitu fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah sesudah letusan vulkanik. Berbentuk seperti wadah cekung, yang kemudian terisi air, itulah yang disebut Danau Toba saat ini. Yang mencengangkan, konon menurut para ahli letusan vulkanik Danau Toba sampai hingga Kutub Utara. Lalu, bagaimana dengan Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba? Menurut para ahli, Pulau Samosir muncul karena adanya magma yang tertekan ke atas dan belum sampai muncul di permukaan bumi. Luar biasa, bukan?

Jadi, traveling ke Danau Toba layaknya kita menapaki sejarah purba wilayah tersebut. Danau Toba adalah tempat yang bagus untuk bersantai. Akses menuju sana juga mudah. Danau Toba memiliki fasilitas akomodasi yang komplet untuk para wisatawan, bar, cafĂ©, hingga pasar-pasar wisata. Selain Danau Toba, kawasan di sekitar Danau Toba tak kalah menariknya. Kami memulai perjalanan ke Danau Toba dengan titik tolak dari kawasan Masjid Raya. Dari titik itu, kami tinggal menyeberang jalan lalu menaiki angkot menuju Terminal Amplas, dengan tarif angkot hanya Rp3.000,00. Dari Terminal Amplas, kami naik bus menuju Pematang Siantar, yaitu Bus Intra. Sebenarnya, ada bus langsung menuju Parapat - kawasan terdekat dengan Pelabuhan
Ajibata,titik awal untuk menyeberang Danau Toba menuju Pulau Samosir -  misalnya Bus Sejahtera. Namun, kami tidak menyadari hal itu. Bus Intra mulai beroperasi pukul 7.00 WIB, ketika di Medan masih seperti Subuh saja. Bus yang tidak terlalu besar itu bertarif tiket Rp22.000,00 menuju Pematang Siantar. 


Pemandang Danau Toba dari Tomok
Busnya cukup nyaman, bersih, dan memiliki fasilitas AC. Perjalanan sekitar empat jam, lalu kami turun dari bus ke pemberhentian terakhir Bus Intra, yang ternyata bukan Parapat, apalagi Danau Toba. Bus Intra bukanlah bus besar, hanya seperti bus tiga perempat. Harganya memang lebih mahal dibanding bus biasa, seperti Sejahtera, tetapi sangat nyaman, ber-AC, dan cukup cepat. Namun, bila bujet Anda tidak banyak, bus Sejahtera bisa jadi pilihan, karena memiliki keuntungan lain berupa bus ini langsung menuju dan dari Pelabuhan Ajibata. Tetapi, kondisi busnya tidak terlalu nyaman, tanpa AC, dan tentu saja mereka akan terus menaikkan penumpang sebanyak-banyaknya, meski tempat duduk sudah habis.

Akhirnya, kami pindah ke tempat pemberhentian minivan di Pematang Siantar dengan menggunakan angkot bertarif Rp2.500,00. Dari Pematang Siantar kami naik minivan ke Parapat dengan tarif Rp10.000,00. Perjalanan ke Parapat cukup nyaman, meski sopir minivan sedikit ngebut. Agak menyeramkan juga karena saat hampir tiba di kawasan Parapat, satu sisi gunung dan sisi lain adalah jurang dalam dengan Danau Toba di bawahnya. Tetapi, semua terbayar dengan pemandangan yang superindah.

Bibir Danau Toba yang disebut warga setempat sebagai "pantai"

Di sebelah kiri terdapat gunung, bukit hijau, dan hutannya, akan tampak monyet-monyet berkeliaran hingga ke pinggir jalan. Sementara itu, jurang di sisi kanan yang langsung menampakkan pemandangan luas Danau Toba juga memesona. Akan tampak banyak vila, hotel, hingga karamba-karamba yang terlihat seperti kotak-kotak kecil di sisi-sisi terluar danau. Di satu titik pemberhentian akhir, sopir minivan menurunkan kami di Parapat, sebuah lokasi persimpangan dengan kanan dan kiri warung, hotel, penginapan, dengan banyak papan petunjuk.

Parapat adalah salah satu lokasi tepat untuk mengakses Danau Toba, tak heran akomodasi di sana komplet. Kami lalu mengambil angkot menuju Pelabuhan Ajibata, lokasi penyeberangan menuju Danau Toba. Angkot hanya bertarif Rp2.000,00 dan kami langsung diturunkan di depan lokasi penyeberangan. Rute perjalanan yang kami lakukan di atas adalah salah satu rute yang bisa digunakan untuk mencapai Danau Toba. Tetapi, rute di atas bukanlah rute terbaik, meskipun sisi lain moda transportasi yang kami dapatkan sangat baik. Cara lainnya adalah ada bus yang langsung menuju Pelabuhan Ajibata dari Medan. Namun, bus itu bus ekonomi, tanpa AC, dan kondisinya memang tidak terlalu nyaman.

Menyeberangi Danau Toba
Jalur menuju Pelabuhan Ajibata cukup menarik. Pemandangan didominasi oleh penginapan, warga yang berjualan suvenir, ulos, kaus-kaus wisata seperti “I Love Toba Lake”, dan sebagainya.

Mendekati Pelabuhan Ajibata, kita dapat melihat bahwa wilayah ini adalah wilayah yang sangat “hidup”. Wisata seperti memberi nyawa pada kehidupan warganya. Toko suvenir, guesthouse, warung makan, warung internet, dan tour travel agent, menunjukkan bahwa pariwisata telah menjadi salah satu gantungan hidup warganya.
Yang khas dari warung makan di sana adalah kita bisa mendapatkan hasil alam Danau Toba, berupa ikan bakar, ikan goreng, dan aneka produk danau lainnya. Untuk ikan bakar, misalnya, dengan satu piring nasi dihargai sekitar Rp20.000,00 satu porsinya. Menyantap hidangan ikan bakar bisa dilakukan sambil menunggu kapal berangkat. Nah, dari titik ini pula kita bisa menyeberang ke Pulau Samosir dengan hanya tiket Rp 4.000 per orang, dan perjalanan akan menempuh waktu sekitar 40 menit. Keren euy...dingin juga. Serem-serem asyik, karena kita melewati danau purba yang dalam.

Selengkapnya cerita jalan-jalan saya dengan Ajie Hatadji di Sumatera Utara, bisa dibaca di buku "Travelicious Medan; Jalan Hemat Jajan Nikmat". Have a nice trip!

Wednesday, May 2, 2012

Resensi Travelicious Surabaya Malang & Madura [AnalisisNews.com]

Menikmati Wisata ke Tiga Kota Jawa Timur
Oleh Tommy Setiawan*)
Siapa yang tak mengenal dengan Jawa Timur. Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang didalamnya kota-kota yang memiliki beberapa objek wisata yang menarik untuk kita datangi. Sebab kota yang berada di Jawa Timur banyak menyimpan segudang nilai sejarah atau wisata yang bagus. Misalnya Surabaya, Malang dan Madura.
Jawa Timur semakin terkenal karena dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura, yang mana ini menambah menarik bagi wisatawan yang ingin datang ke daerah Jawa Timur khususnya wisata-wisata yang ada di kota-kota itu. Buku Travelicious Surabaya, Malang dan Madura karya Ariyanto ini merupakan buku ditulis yang dilatarbelakangi oleh candaan atau sindiran dari teman-temannya backpackers dari luar negeri yang pernah menjamah wisata di Jawa Timur, khususnya di gunung Bromo. Kira-kira sindiran itu seperti ini “Bagaimana mungkin kau (Aryanto) belum pernah ke gunung Bromo, padahal hanya beberapa jam dari tempat tinggal kamu” Tanya traveler teman Aryanto. Dari sindiran tersebut membuat Aryanto berkeinginan untuk melakukan untuk mengunjungi tempat tersebut.
Dengan sindiran-sindiran dari teman-temannya itu membuat Aryanto tergugah untuk melakukan wisata ke Jawa Timur, khususnya ke Surabaya, Malang dan Madura. Karena ketiga kota tersebut memiliki tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pada umumnya provinsi Jawa Timur sama halnya dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Namun, yang menbedakan provinsi Jawa Timur dengan provinsi yang lainnya mungkin saja Jawa Timur pernah menjadi tempat bersejarah dalam pemberontakan melawan penjajah. Dan sampai sekarang provinsi Jawa Timur disebut dengan nama kota pahlawan.
Buku ini menurut saya menarik untuk kita baca yang ingin berwisata ke Jawa Timur, khususnya di kota Surabaya, Malang dan Madura. Karena dalam buku ini penulis menjabarkan dengan lebar lokasi-lokasi mana saja yang menarik dan bisa kita dijadikan tempat wisata. Tak hanya itu, penulis juga menjelaskan bagaimana kita akan ke lokasi wisata-wisata itu. Baik naik transportasi bus, kereta, pesawat dll. Hal ini menurut saya akan mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami ini. Maka kita dengan gampang memahami dan mencermati apa yang di tulis oleh penulis buku ini. Penulis buku ini menggunakan kata-kata atau kalimat yang bisa dipahami dari semua kalangan, baik anak-anak, pelajar, maupun orang tua. Karena penulis dalam menguraikan buku ini terkait dengan tiga wisata di Jawa Timur ini dengan bahasa gaul. Yang mana dengan menggunakan bahasa gaul ini, terkadang tertawa sendiri ketika kita membaca buku ini. Hal ini menurut saya, agar pembaca tidak merasa bosan ketika sedang membacanya. Selain itu pula, buku ini juga dilengkapi dengan berbagai macam gambar penunjangnya dalam menguraikan lokasi wisata di tiga kota tersebut. Diuraikan juga tempat-tempat penginapan lengkap dengan biaya sewanya, wisata kuliner, transportasi yang bisa gunakan ketika kita mau dan berada menuju lokasi wisata, jadual pemberangkatan baik bus, kereta dan pesawat terbang plus biaya yang perlu kita butuhkan.
Buku yang terdiri dari sembilan bagian ini cukup memberikan kita informasi ketika kita akan melakukan wisata ke tiga wilayah Jawa Timur (Surabaya, Malang dan Madura). Walaupun buku ini hanyalah sebuah hasil perjalanan wisata penulis lalu dibukukan, namun buku ini telah memberikan informasi baru sebelum kita memutuskan untuk pergi berlibur ke wilayah Jawa Timur.
Pada akhirnya, buku ini layak untuk kita baca sebagai salah tambahan refrensi kita sebelum kita akan melakukan wisata ke Surabaya, Malang dan Madura. Selain menguraikan lokasi wisata yang menarik, buku ini juga dilengkapi dengan peta yang mana ini sangatlah membantu kita sewaktu dilokasi wisata.

*)Tommy Setiawan, Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 

Judul Buku            : Travelicious Surabaya, Malang dan Madura
Penulis                  : Ariyanto
Penerbit                 : B-First Yogyakarta
Tahun                    : I, 2011
Tebal                      : x+190 Halaman
ISBN                       : 978-602-8864-40-4

Sumber:  http://analisisnews.com/analisis/resensi-buku/823-travelicious-surabaya-malang-dan-madura

Resensi Travelicious Medan [Koran Jakarta]

Indonesia memiliki ribuan tempat wisata yang mengundang para traveler lokal dan asing untuk mengunjunginya. Keindahan alam yang ditawarkan membuat mereka rela merogoh isi kantong untuk bersenang-senang menikmati keelokan tempat wisata. Salah satu tempat wisata yang sangat terkenal adalah Danau Toba, Sumatra Utara.

Keindahan Danau Toba sudah termasyhur hingga mancanegara. Toba adalah danau terluas di Asia Tenggara dan danau tertinggi di dunia yang dianggap sebagai keajaiban. Danau itu terbentuk dari letusan gunung purba dengan kedalaman yang luar biasa. Di tengah, terdapat Pulau Samosir.

Tak heran jika danau ini masuk dalam pengamatan, jurnal science, dan menjadi salah satu fenomena alam yang diamati para ahli geologi dunia. Penelitian tentang danau ini tersebar di berbagai jurnal ilmu pengetahuan alam dunia.

Dalam buku Travelicious Medan: Jalan Hemat, Jajan Nikmat ini, Ariyanto dan Ajie Hatadji tidak sekadar mengupas keindahan Danau Toba. Tapi, lebih dari itu penulis memaparkan pengalamannya mengunjungi Medan dengan aneka wisata yang tak kalah indah dengan beberapa tempat wisata kota-kota lain di Indonesia.

Wisata religi menjadi tempat yang pertama dibahas dalam buku ini. Salah satunya adalah Masjid Raya Al-Mashun yang berada di perempatan besar di kawasan Jalan Sisingamaraja. Masjid tersebut dekat perempatan. Keindahannya ditopang Taman Deli, Yuki Simpang Plaza (mal), dan di sudut lainnya hotel Madani. Ada juga masjid Bengkok yang berada di kawasan kota lama, Kesawan, kemudian Masjid Raya Lama Al-Osmani yang tertua di Medan yang didirikan pada 1845 (hal. 30).

Selain ketiga masjid itu, terdapat pula Shri Mariamman yang merupakan kuil Hindu tertua di Medan. Kuil ini dibangun Giardwara Parbandajh pada 1884. Ada juga Gereja Grha Maria Annai Valengkanni dan Vihara Gunung Timur yang lokasinya agak tersembunyi di tengah kota. Luas vihara ini mencapai 5.000 meter persegi.

Buku yang menjadi semacam panduan para traveler ini dilengkapi beberapa info lengkap penginapan, transportasi, wisata kuliner, juga peta wisata Medan. Pada bagian terakhir, buku setebal 168 halaman ini dilengkapi Suggested Itenerary dan Useful Information yang berisi rute perjalanan menuju beberapa lokasi seperti Toba, Bukit Lawang, atau, Berastagi.

Dengan memegang buku ini, para traveler dijamin tidak akan bingung dan tersasar karena memuat lengkap rute perjalanan sekaligus pusat informasi wisata, kantor polisi, rumah sakit, kantor perwakilan maskapai penerbangan, sampai lokasi ATM di kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya ini.


Diresensi Untung Wahyudi, tinggal di Surabaya

Judul Buku : Travelicious Medan: Jalan Hemat, Jajan Nikmat
Penulis : Ariyanto dan Ajie Hatadji
Penerbit : B-first
Cetakan : I, Februari 2012
Tebal : viii 168 hal.


Sumber:  http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/89282