Monday, April 8, 2013

10 Things I Love about Thailand

Hey, Journer...
Berbicara tentang suatu tujuan wisata, pasti ada baik dan buruknya. Inilah beberapa hal tentang Thailand dalam kacamata subyektif saya. Saya yakin, nanti Anda juga akan memiliki daftar versi Anda sendiri. Harapan saya, dengan membaca daftar "Love" versi saya, Anda akan semakin bersemangat untuk jalan-jalan ke Thailand. Postingan ini saya sarikan dari buku saya "Rp 1 Jutaan Keliling Thailand dalam 10 Hari".


  • Kekayaan budaya dan keindahan temple-temple-nya.
  • Cara pandang sebagian besar masyarakat dalam mengelola pariwisata. Awesome ! Mereka seperti sebuah gerbong kereta panjang bernama "pariwisata" yang terus bergerak maju. Konsistensi dan kontinuitas inilah yang membuat pariwisata mereka maju.
  • Transportasi bagi wisatawan yang memenuhi aspek aksesibilitas.
  • Suvenir-suvenir murah.
  • Akomodasi murah.
  • Es herbal di beberapa traditional market yang sueeegaaarrr.
  • Cara pandang masyarakat yang menghargai perbedaan, termasuk adanya "gender ketiga".
  • Kao Soi, mie kari ayam yang membuat saya jatuh hati pada pandangan pertama saat menikmatinya di Chiang Mai pada tahun 2009.
  • Lumphini Park, tempat saya suatu hari bisa tidur siang selama dua jam di pinggir danau, di bawah rindangnya pohon dengan rasa aman dan nyaman.
  • Buah-buah potong segar aneka jenis di hampir semua sudut kota bak oasis di gurun panas.
Sebenarnya masih banyak hal yang saya suka dari Thailand. Tetapi itulah yang paling menonjol. Kalau ditambah daftarnya, saya suka dengan adanya bus kota gratis (tidak semua), saya suka MRT-nya (Indonesia tetap selalu tertinggal), saya suka sky trainnya (Indonesia kapan?), terus saya suka dengan rendahnya mata uang mereka...dudududu. Tapi sempat mengalami ilusi mata uang juga. Kalau di sana berasa pengen ngirit saja. Tapi setelah sampai Indonesia nyesel, kenapa gak dibeli. Karena 1 Baht itu kurang lebih hanya Rp 300 saja. Pernah suatu kali ingin kasih oleh-oleh adek saya, sebuah bola kaca yang isinya ada gajahnya di MBK Mall. Harganya 100 Baht. Udah berpikir kenceng, ambil tidak ambil tidak. Dalam pikiran saya, 100 Baht itu mahal, karena kamar saya saja di Khaosan Rd, semalem cuma 125 Baht.  Akhirnya gak diambil. Giliran sampai rumah, nyesel...yaaah...100 Baht kan cuma Rp 30.000 : (. Di mana lagi bisa beli bola kaca sebagus itu huhuhuh. 
Dan banyak lainnya...etc...etc. Giliran Anda menemukan apa yang Anda suka dari Thailand. 

have a nice trip :)

A
 

6 comments:

EHS said...

hi ..

salam kenal. blogwalking dan menemukan blog ini. padahal aku punya buku-bukunya .. china selatan, thailand, yogya solo, malang batu surabaya madura, medan ..

Sucie Nella Ardilla said...

saya taun depan ke thailand mas xD

iwok said...

hahaha sama, saya juga pernah mengalami ilusi mata uang, makanya ga berani kalap di chatuchak. pas hari terakhir malah nyesel dan baru nyadar, pantesan baht saya kok masih banyak? hahaha

Ariy said...

@Sucie Nella : have fun yak :)

@iwok : nah bener kan :). Saya juga begitu kang. Padahal baht itu nilainya rendah banget.

Anonymous said...

mas arie mw tny dong.kalo dr singapore ke thailand naik bus dr mn yh?trs brp lama dan rute nya bagaimana.thx yh

Ariy said...

hampir sama dengan kereta sih jalurnya, ke Malaysia dulu baru ke Hatyai Thailand.
Kalau dari Singapore-nya bisa melalui Golden Mile Complex. Estimasi waktu dan harga bisa dicek di sini:

http://www.singaporemalaysiabus.com/hatyai.html

dari Hatyai bisa lanjut ke kota mana yang kamu suka.