Saturday, October 26, 2013

Pertama Kali Naik Kereta Eksekutif

Dear Journer,

Sebut saya ndeso...tapi memang begitulah. Sejak lahir sampai tanggal 19 Oktober 2013 lalu, belum pernah yang namanya saya naik kereta api kelas eksekutif di Indonesia. Kenapa saya sebut "Indonesia"  saja? Karena saya tidak yakin, kereta api yang saya naiki dalam perjalanan Singapore - Malaysia dulu apakah masuk kelas eksekutif atau nggak. Tapi dilihat dari fasilitasnya, setelah saya membandingkan dengan di Indonesia, kayaknya memang kereta api Senandung Malam di Singapore - Malaysia itu kelasnya kelas eksekutif :), cuma ada kelebihan yang dimiliki kereta api eksekutif Indonesia.

Saya naik Argo Sindoro, dari Stasiun Tawang dengan tujuan akhir Stasiun Gambir Jakarta. Saya mendapatkan kursi 4A gerbong 3. Sekadar info saja bagi yang belum tahu, kalau pengen nyaman berkereta, belilah tiket untuk kursi A atau D. Dua kursi ini tepat berada di samping jendela. Kalau siang, bisa bonus pemandangan, sementara kalau malam, jendelanya bisa buat nyender kepala :). Sementara untuk kursi B dan C adalah kursi di samping lorong. 

Untuk perjalanan kali ini, saya mendapatkan tiket Rp 270.000. Bukan tiket yang murah, karena hanya selisih sedikit dengan tiket pesawat. Tetapi saya tetap memilih kereta karena saya ingin sekali mencoba kelas eksekutif. Lagi pula perjalanannya pun tak lama, hanya 6 jam 30 menit. Gerbong kereta cukup bersih, dengan pesawat televisi ada di ujung lorong. 


Sandaran kursinya empuk, dengan bantal kecil. Di balik kursi ada tempat untuk menaruh barang seperlunya, atau botol minuman, dengan bagian bawahnya terdapat pijakan kaki. Selain itu, juga terdapat colokan listrik yang memang sangat membantu penumpang. Menurut saya ini paling penting. Colokan listrik tidak saya temui di fasilitas kereta api Senandung Malam Singapore - Malaysia. Sementara itu AC-nya disetel dengan ukuran pas untuk suhu orang Indonesia. Beda banget dengan kereta Singapore - Malaysia itu yang membuat saya dan teman saya menggigil kedinginan. Nah, sebenarnya, fasilitas semacam ini, bahkan menurut hemat saya lebih keren lagi, sudah pernah saya nikmati di Kereta Api Sriwedari Yogyakarta - Solo atau sebaliknya. Harga tiketnya pun hanya Rp 20.000. Tetapi memang tidak semua KA Sriwedari memiliki fasilitas tersebut karena beberapa waktu kemudian, saat saya naik KA Sriwedari lagi, ternyata mendapatkan fasilitas yang lebih jelek :).


So far, saya menikmati perjalanan dengan kereta api eksekutif ini. Memang sih harga yang dibayar cukup menguras kantor traveler kere macam saya, tetapi kalau Anda memilih kenyamanan, naik kereta eksekutif sangat tepat. Waktu keberangkatan dan kedatangannya pun relatif tepat. Sementara bagi saya, waktu yang tepat untuk menikmati perjalanan kereta api secara umum adalah pagi - siang, atau siang - sore, sehingga kita bisa bener-bener dapat menikmati perjalanan. 
Begitulah sedikit tentang ke-ndeso-an saya, yang ingin sekali menikmati kereta api eksekutif. Karena sudah terbayarkan rasa penasarannya, pulangnya dari Jakarta - Semarang saya memilih naik kereta api ekonomi hihihihi...turun pangkat. Tetapi kereta api ekonomi yang saya tumpangi nggak jelek-jelek amat kok. Saya pulang naik KA Majapahit ekonomi AC, harga tiket Rp 190.000. Lumayan tidak menguras kantong, tetapi tidak fasilitasnya tidak terlalu menyengsarakan.

Ketemu lagi di cerita yang lainnya ya...

cheers,

A

1 comment:

kei said...

tidak bisa dipercaya :D ...padahal september lalu ada program tiket promo dari PT KAI lho, waktu itu eksekutif murah banget lho! saya aja ampe empat kali (dua diantaranya kelas eksekutif) naik kereta jarak jauh bulan september lalu :D mumpung murah.