Sunday, August 20, 2017

Jelajah Heritage: Kesederhanaan Candi Sambisari

Baru pertama kali saya menyambangi Candi Sambisari. Gara-garanya saya sering naik motor Jogja - Solo dan kerap melihat papan petunjuk di kiri jalan ke arah Candi Sambisari. Sampai suatu saat, saya iseng belokin motor mengikuti papan petunjuk tersebut.

Candi Sambisari mudah dicapai dari Jogja, sekitar 4,3 km dari Bandara Adisucipto. Petunjuknya gampang, dari Bandara Adisucipto lurus aja arah Solo. Paling mudah adalah menggunakan petunjuk gapura Kompleks TNI AU (ini satu-satunya yang paling mudah untuk petunjuk) yang posisinya ada di kanan jalan. Nah, di seberang pas nanti ada gapura jalan kampung dengan petunjuk ke arah Candi Sambisari, masuk aja sekitar 1 km. Lurus aja, nyebrang selokan Mataram masih lurus. Hingga ketemu kompleks Candi Sambisari.

Lokasi kompleks Candi Sambisari berada menjorok di dalam tanah.


Area kompleks Candi Sambisari sendiri berbentuk kotak persegi, dan berada di kedalaman yang saya belum nemu info berapa dalamnya. Bentuknya candinya sederhana tetapi terawat rapi. Dengan semacam tembok luar mengelilinginya. Kemudian tembok lapis kedua sebelum kita bertemu dengan tiga candi yang tidak sempurna, baru kemudian kita menemukan candi utama.

Dalam keterangan di lokasi, Candi Sambisari merupakan candi yang diperkirakan dibangun pada abad IX, yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi ini ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1966. Saat itu sang petani tengah mencangkul tanah milik warga bernama Karyowinangun dan cangkulnya membentur batu ukir yang merupakan reruntuhan candi. Oleh Kantor Arkeologi kemudian dilakukan penggalian dan rekonstruksi yang selesai pada bulan Maret tahun 1987. 




Berdasarkan arsitektur dan bentuk ornamen, Candi Sambisari memiliki kemiripan dengan Candi Prambanan, yang berlatar keagamaan bersifat Siwaistis. Terdapat patung-patung Dewa Hindus, kemudian juga terdapat Lingga dan Yoni di dalam candi utama. Lingga adalah salah satu perwujudan Dewa Siwa, sementara Yoni adalah perwujudan dari Sakti yang merupakan isteri Siwa. 




Selain itu juga terdapat patung Durga Mahisasuramardhini (Utara), Ganesa (Timur), Agyasta (Selatan), serta Mahakala dan Nandiswara sebagai penjaga pintu.

Bila Anda suka arkeologi ataupun sejarah, candi ini patut untuk didatangi. Waktu saya mengunjungi candi ini kebetulan bulan Agustus di mana ada kebijakan untuk menggratiskan tiket masuk. Tetapi menurut informasi, di hari biasa tiketnya cuma Rp 2.000 (atau mungkin lebih?), yang pasti harga tiketnya masih ramah di kantong. Kalau bingung, dari Jogja bisa memakai Go-Jek, more less sekitar Rp 30.000-an. Lokasinya kira-kira di pertengahan dari Jogja ke Prambanan. 

Selamat menjelajah,

Ariy

No comments: