Thursday, October 22, 2015

Pengalaman Buruk dengan Agoda

Dear Journer,

Sebenernya ini kasus sudah beberapa bulan lalu. Tetapi saya tetap ingin sharing di sini, semoga saja bisa menjadi warning bagi yang lain. Ceritanya, beberapa bulan lalu saya lagi ada urusan di Jogja, dari pagi sampai malam. Karena males pulang ke Solo, saya akhirnya spontan berpikir untuk stay overnight di Jogja. 

Nah, karena nggak persiapan mau nginep di mana, saya pun ngulik beberapa situs hotel booking. Agak ribet sih, karena dadakan. Kalau harga cocok, hotelnya enggak. Atau harga cocok, hotel cocok, lokasi jauh. Setelah pertimbangan banyak aspek, saya akhirnya memilih booking kamar di Hotel Omahkoe, yang berada di Jl Dewanto No 99, Maguwoharjo, Jogja, tepatnya di dekat bandara. Harga yang ditawarkan waktu itu cukup murah, nggak sampai Rp 200.000. Setelah mantap, saya akhirnya booking melalui www.agoda.com.


Saya relatif jarang menggunakan agoda. Pernah sekali dua kali saja menggunakan situs ini. Sekarang ini lagi seneng-senengnya pakai HotelQuickly. Dulu saya suka pakai www.hostelbookers.com atau www,hostelworld,com, juga lumayan sering pakai www.booking.com karena bisa bayar ntar pas menginap.

Nah, dengan agoda kali ini, saya tidak mengalami kesulitan selama proses booking. Kelar booking, saya pun meluncur ke alamat hotel. Waktu itu sudah cukup malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Sampai di sana, saya langsung menuju ke resepsionis, yang ditemui oleh seorang laki-laki muda. Setelah mendengarkan keperluan saya, laki-laki itu terdiam beberapa saja.

"Jadi begini, Pak...Bapak bukan orang pertama yang datang malam ini membawa bukti telah booking kamar melalui agoda. Tetapi mohon maaf sekali, saya perlu sampaikan bahwa semua kamar sudah penuh," kata laki-laki muda itu dengan sopan.

"Apa?? Kok bisa ? ini saya ada bukti kok kalau transaksi sudah diproses pakai kartu kredit," jawab saya. Si resepsionis terdiam.

"Iya, Pak...seharian ini saya banyak dimarahi orang karena kasus seperti Bapak. Kami sudah mengkontak agoda untuk menutup booking bagi hotel kami. Tetapi mereka terus membuka penawaran," jawab si resepsionis.

"Lha terus nasib saya gimana, Mas? Ini saya ke sini juga ngojek. Ojeknya udah pergi tuh. Mau cari hotel lain susah. Padahal kartu kredit saya sudah terkonfirmasi bayar lho," ujar saya memelas.

Saya bertahan di depan meja resepsionis meskipun laki-laki itu sudah terlihat menyerah, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Saya tidak mungkin mencari hotel lain, karena lokasi ini berada di pinggiran, selain saya juga tidak punya transportasi.

Entah mungkin  karena kasihan atau apa, si resepsionis akhirnya membuka suara "Pak, ini kebetulan ada yang membatalkan kamar satu. Kalau Bapak bersedia, bisa dipakai," kata dia. Waaah, langsung deh saya iyakan. Sementara si resepsionis sedang menyelesaikan administrasi, saya menunggu di depannya. Tak berapa lama sebuah mobil masuk. Bapak-bapak muda dengan kopornya langsung merapat ke resepsionis.

"Masih ada kamar, Mas," kata si laki-laki itu kepada resepsionis. 
"Maaf, kamar penuh Pak," jawab si resepsionis.

Saya lega sekali. Kalau telat beberapa saat saja, pasti kamar pengganti untuk saya bakal disamber orang. Nah, setelah proses administrasi selesai, saya diizinkan masuk ke kamar "pengganti". Saya kaget, karena kamarnya tidak teratur, bantal sprei seperti dipasang seadanya. Ya sudah masih beruntung saya bisa tidur malam ini, bagaimana dengan yang lain?
Dari peristiwa itu, sekarang saya agak waswas untuk booking melalui agoda. Saya bayangkan kalau saya tidak mendapatkan kamar pengganti: kartu kredit sudah membayar kamar, tapi kamar tidak tersedia, lalu saya harus mengurus komplain ke call center agoda (Jakarta...itu kalau ada), pulsa habis buat telp yang belum tentu segera dapat solusi. Itu pun kalau bisa refund entah butuh waktu berapa lama....hiiiih....membayangkan saja ogah. Pasti ribet!

Alhasil, mau tidak mau saya harus menikmati kamar pengganti yang seadanya itu daripada ngurus refund. Well, shit happens sometimes.... :)

Salam,

Ariy

Sunday, October 4, 2015

Review : Midtown Xpress Hotel (Jogja)

Dear Journer

Menurut saya kekuatan Midtown Xpress Hotel yang (cuma) bintang dua ini adalah di design arsitektur dan interiornya, modern contemporary design, dengan kamar yang cozy. Saya waktu menginap di sini mendapatkan harga Rp 100.000 (tanpa breakfast) dari Hotel Quickly. Wow banget kan? Awalnya saya pikir malah bintang tiga lho, karena penampakan dari luarnya emang bagus.

                                                  foto: id.hotels.com
Berada di kawasan Demangan, dengan tebaran rumah makan, resto, distro, cafe, dan lain sebagainya. Selepas maghrib, suasana di tempat ini ramai.
Lokasi:
Berada di Jl Cendrawasih No 19, Demangan, Yogyakarta, hotel ini terletak 8 km dari Bandara Adisoetjipto, sekitar 1.5 km dari Ambarukmo Plaza (Amplaz), Saphire Square (0.7 km), dan lain sebagainya...tapi kalau ke Malioboro ya lumayan jauh sih, bisa naik TransJogja, tapi jalan dulu di depan Saphire Square...mayan gempor. Ke stasiun juga lumayan jauh. Cara satu-satunya ya naik taksi seperti diriku :).

Fasilitas:
Kamar berjendela tidak dimiliki semua hotel. Di sini, jendelanya tinggi, sinar matahari masuk sempurna. Setidaknya ini di kamar yang saya tempati. Yang lain? standar aja: TV Kabel, AC tentu saja, sandal hotel, coffee maker lengkap dengan pilihan kopi, teh dalam bentuk sachet.

Untuk toiletries pun standar, dengan kamar mandi bersekat kaca dengan shower (Alhamdulillah) lancar jaya. Secara umum, saya tidak memiliki celah untuk mengkritik fasilitasnya, karena emang untuk kelas bintang 2 dan dalam standar saya ya tidak ada masalah lagi.


                                                                                 foto: www.booking.com


                                                                            foto: www.tripadvisor.com

Saya suka hotel jaringan, karena mereka sepertinya memiliki standar yang jelas dalam aturan, fasilitas, pelayanan, dan lain-lain. Jadi kalau saya mau ke Midtown Xpress Jogja atau Midtown Xpress Surabaya misalnya, ya sama saja standarnya. Yang jadi perhatian saya lebih kepada lokasi...lokasi....lokasi. Bagi yang ke Jogja mau ke Keraton, Malioboro, atau spot wisata lain, ya harus punya kendaraan, atau bisa naik taksi. Tetapi kalau Anda tidak ada problem dengan kendaraan, Midtown Xpress Jogja bisa jadi pilihan, karena lokasinya masih di dalam kota.

Selamat mencoba,

Ariy