Dear Journer,
Sebenernya ini kasus sudah beberapa bulan lalu. Tetapi saya tetap ingin sharing di sini, semoga saja bisa menjadi warning bagi yang lain. Ceritanya, beberapa bulan lalu saya lagi ada urusan di Jogja, dari pagi sampai malam. Karena males pulang ke Solo, saya akhirnya spontan berpikir untuk stay overnight di Jogja.
Nah, karena nggak persiapan mau nginep di mana, saya pun ngulik beberapa situs hotel booking. Agak ribet sih, karena dadakan. Kalau harga cocok, hotelnya enggak. Atau harga cocok, hotel cocok, lokasi jauh. Setelah pertimbangan banyak aspek, saya akhirnya memilih booking kamar di Hotel Omahkoe, yang berada di Jl Dewanto No 99, Maguwoharjo, Jogja, tepatnya di dekat bandara. Harga yang ditawarkan waktu itu cukup murah, nggak sampai Rp 200.000. Setelah mantap, saya akhirnya booking melalui www.agoda.com.
Saya relatif jarang menggunakan agoda. Pernah sekali dua kali saja menggunakan situs ini. Sekarang ini lagi seneng-senengnya pakai HotelQuickly. Dulu saya suka pakai www.hostelbookers.com atau www,hostelworld,com, juga lumayan sering pakai www.booking.com karena bisa bayar ntar pas menginap.
Nah, dengan agoda kali ini, saya tidak mengalami kesulitan selama proses booking. Kelar booking, saya pun meluncur ke alamat hotel. Waktu itu sudah cukup malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Sampai di sana, saya langsung menuju ke resepsionis, yang ditemui oleh seorang laki-laki muda. Setelah mendengarkan keperluan saya, laki-laki itu terdiam beberapa saja.
"Jadi begini, Pak...Bapak bukan orang pertama yang datang malam ini membawa bukti telah booking kamar melalui agoda. Tetapi mohon maaf sekali, saya perlu sampaikan bahwa semua kamar sudah penuh," kata laki-laki muda itu dengan sopan.
"Apa?? Kok bisa ? ini saya ada bukti kok kalau transaksi sudah diproses pakai kartu kredit," jawab saya. Si resepsionis terdiam.
"Iya, Pak...seharian ini saya banyak dimarahi orang karena kasus seperti Bapak. Kami sudah mengkontak agoda untuk menutup booking bagi hotel kami. Tetapi mereka terus membuka penawaran," jawab si resepsionis.
"Lha terus nasib saya gimana, Mas? Ini saya ke sini juga ngojek. Ojeknya udah pergi tuh. Mau cari hotel lain susah. Padahal kartu kredit saya sudah terkonfirmasi bayar lho," ujar saya memelas.
Saya bertahan di depan meja resepsionis meskipun laki-laki itu sudah terlihat menyerah, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Saya tidak mungkin mencari hotel lain, karena lokasi ini berada di pinggiran, selain saya juga tidak punya transportasi.
Entah mungkin karena kasihan atau apa, si resepsionis akhirnya membuka suara "Pak, ini kebetulan ada yang membatalkan kamar satu. Kalau Bapak bersedia, bisa dipakai," kata dia. Waaah, langsung deh saya iyakan. Sementara si resepsionis sedang menyelesaikan administrasi, saya menunggu di depannya. Tak berapa lama sebuah mobil masuk. Bapak-bapak muda dengan kopornya langsung merapat ke resepsionis.
"Masih ada kamar, Mas," kata si laki-laki itu kepada resepsionis.
"Maaf, kamar penuh Pak," jawab si resepsionis.
Saya lega sekali. Kalau telat beberapa saat saja, pasti kamar pengganti untuk saya bakal disamber orang. Nah, setelah proses administrasi selesai, saya diizinkan masuk ke kamar "pengganti". Saya kaget, karena kamarnya tidak teratur, bantal sprei seperti dipasang seadanya. Ya sudah masih beruntung saya bisa tidur malam ini, bagaimana dengan yang lain?
Dari peristiwa itu, sekarang saya agak waswas untuk booking melalui agoda. Saya bayangkan kalau saya tidak mendapatkan kamar pengganti: kartu kredit sudah membayar kamar, tapi kamar tidak tersedia, lalu saya harus mengurus komplain ke call center agoda (Jakarta...itu kalau ada), pulsa habis buat telp yang belum tentu segera dapat solusi. Itu pun kalau bisa refund entah butuh waktu berapa lama....hiiiih....membayangkan saja ogah. Pasti ribet!
Alhasil, mau tidak mau saya harus menikmati kamar pengganti yang seadanya itu daripada ngurus refund. Well, shit happens sometimes.... :)
Salam,
Ariy
22 comments:
Wah serem juga ya.. untung akhirnya masih dapat kamarnya. Terima kasih sudah sharing soal ini kak. Next time, bakal mikir 2 kali sebelum booking di agoda terutama klo bookingnya mepet dengan tgl nginapnyaa.
Sama kayak kasus temen wktu di Beijing. Geger segegernya krn itu jam 3 subuh dan dia bawa satu keluarga plus ibunya. Ibunya sampe tepar kduduk di bawah tiang penunjuk jalan krn kecapean. Subuh2 gitu gimana ceritanya nyari pginapan pengganti. Untung nemu sopir taksi baik yg bantuin nyari pginapan murah lainnya yg jaraknya nggak tlalu jauh dari situ
Saya booking jauh" hari jg pernah terlantar d Singapore karena agoda overbook. Bagusnya lagi, pihak agoda tanpa dosa cm menawarkan refund. -_-
Aku sejauh ini nyaman menggunakan Agoda. Memang sempat baca pengalaman buruk armacam ini, karena itu aku biasanya konfirmasi ulang ke hotelnya langsung.
Coba dikontak Agodanya mas, biar ada solusi. Menurutku, bisa jadi pihak hotelnya yang salah.
Jika berhasil mendapatkan penjelasan dari Agoda, bisa ditambahkan lagi infonya di tulisan ini.
Waah ini juga pernah hampir saya alami, bulan lalu saya mencoba booking dadakan di Cirebon via agoda juga. Tapi untungnya saya coba check langsung ke hotelnya lewat tlp dan ternyata tak ada kamar alias fully booked. Sepertinya agoda harus dikomplain neh biar tak terulang. Kalau kejadiannya di LN kan kacau. ๐
@Haryadi Yansyah
Kalo menurutku mas, koordinasi antara hotel dengan pihak agen booking hotel (dalam hal ini Agoda) sudah di luar urusan costumer. Jadi itu harus diselesaikan di tingkatan mereka. Costumer menggunakan agoda karena tidak ingin ribet. Jadi kalaupun yang salah pihak hotel, yang harus menangani persoalan ini ya agoda. Kalau memang hotelnya gak oke melayani, agoda bisa langsung cut kerja sama. Sementara kalau costumer harus pusing ngurus ini itu, telp ke Jakarta dan diterima CS di call center, dan belum tentu kelar urusan, malah makin runyam. Untuk orang daerah, telp ke Jakarta pun juga bakal keluar duit lagi. Saya nggak melihat telp ke agoda sebagai solusi.
wah .. saya beberapa kali pakai agoda ...
tapi belum pernah kejadian seperti ini
paling ngga .. kita harus selalu be prepared ya ... :)
Kebetulan saya bekerja di hotel jadi saya mengerti sekali permasalahan ini. Dari cerita di atas, saya yakin sekali agoda tidak memiliki unsur kesalahan. Pertama, ada istilah allotment : sejumlah kamar yang disediakan oleh pihak hotel untuk dijual di agent, dalam hal ini adalah agoda. Jika occupancy : tingkat hunian hotel tersebut tinggi atau penuh, maka sudah menjadi kewajiban hotel menghubungi agent _agoda untuk menutup allotment kamar. Dalam beberapa kasus allotment tidak ditutup tapi menjual dengan harga yang sangat tinggi, melebihi harga publish rate. Bagi hotel yang memiliki production online yang tinggi, atau bagi hotel yang memiliki e commerce yang baik, hal seperti ini sangat memungkinkan untuk di lakukan.Agoda dan beberapa online travel agent (ota) hanyalah penyedia sistem jual. Pengelolaan harga dan allotment sepenuhnya dikelola oleh pihak hotel. Jika hotel tersebut memiliki keterbasan akan pengetahuan ttg "extranet" dari online travel agent tersebut, maka pihak hotel berkewajiban memberitahukan kepada pihak online travel agent untuk update allotment ataupun perubahan harga kamar. Dan pihak online travel agent akan segera melakukan order bisnis dimaksud. Penjelasan ini mungkin masih kurang detil, karna manage online travel agent sangat berkaitan dengan teknologi dan kebutuhan information technology (it) yang sepadan. Terimakasih atas informasinya.
sy baru sj mengalami. sudah booking dan byr hotel lwt agoda tp pas wktu di hotel di sistem tdk ad nama sy .. sy coba hubungi call center agoda jg tdk bs ..sudah jauh2 mau liburan pengen istirahat nympe hotel malah gabisa check in dan uang pun hilang ๐ข๐ข
Mohon sharing jika kita sudah bayar lewat Alfamart apakah kita harus konfirmasi kembali ke Agoda ?
saya selaku pengurus hotel yg bekerja sama dengan agoda pun mengalami hal yang sama ribetnya menghubungi agoda jika ada kendala... sama halnya dengan resepsionis yg anda temui itu susah berkoordinasi dengan agoda ... mending kerja sama dgn traveloka sistem dan manajemennya bagus
Saya barusan mengalami kecewa berat dg agoda. Sy dah byr cash ke 7 eleven utk bookingan sy sebesar 200 ringgit. Tapi agoda menyatakan gak menerima pembayaran sy dan malah meng cancel booking sy tanpa konfirmasi pd sy ato menawarkan refund. Sungguh keterlaluan
ah agoda, sudah lah
Hari ini kejadian pada saya.. pengalaman terburuk buat saya.. td siang saya booking hotel melalui AGODA batas pembayaran hati ini sd jam stengah 5 saya bayar jam 4 kurang habis saya bayar saya dpt balasan pembatalan dr pihak AGODA dgn alasan penuh.. knp info ini dijwb setelah uang saya tranafer.. harusnya room yy sdh saya booking ini tdk boleh dberikan keorg lain sebelum ada pembatalan dr saya atau ketika saya sdh melewati batas wkt pembayaran.. ketika saya hub agoda pihak agoda bertanggung diamnegembalikanjwb mengembalikan uang dengan mengisi dokumen yg dia kirim lewat email 1x24 jam.. uang akan diproses dalam waktu 30 hari sd 90 hati kedepan๐ฒ dan dokumen yg harus diisi adalah data yg menginap bkn data pemesan.. sedang yg mau menginap masih berada dipedalaman malaka malaysia disana tdk ada jaringan.. tp pihak agoda kekeh harus yg mengisi kamar yg isi ada tanda tangan dll (ribet).. padahal saya yg booking dan saya yg bayar.. knp bkn data saya.. sakit bgt hati saya uang Rp951.000 harus hangus tanpa pertanggung jwban apapun..
Terimakasih sharingnya.Saya sempat mau pilih agoda karena banyak hotel yang menerima 2 dewasa dan 3 anak. Khawatir juga klo bawa anak2 ternyata g dapat kmr dan harus nyari lagi :(
Refund nya dalam bentuk apa ya mas? Soalnya saya juga ngalami hal yang sama ni dan belum ada refund dari pihak agoda nya padahal saya sudah bayar
Kalau byar lwat indomart itu kita lngsng k resepsionis ngasih struk pembayaran atw harus ngasuh bukti dr email
Saya juga kecewa dengan Agoda, ga mau lagi pakai jasa mereka. Ga pro buat customer
Wahhh jd was was baca ulasan... Udah booking udah bayar... Tinggal nunggu kenyataan nya.. Haduhhh
Saya barusan mengalami hal yg sama
Sayapun barusan mengalami pengalaman yg kurang bagus dgn Agoda. Pada metode pembayaran sy pilih byr di hotel dgn tetap mengisi data CC di aplikasi pesanan. Krn macer sy check in jam 20.15, reservation blg bookingan sdh dicancel tp gk perlu byr krn metode bayar yg sy pilih akhirnya sy book lg dan byr cash lah tahunya sy baru sadar kl afoda sdh charge ke CC sy. Amsiong jadi byr dobel. Lagipula ngapain Agoda batasin jam check in, saat ini sy msh urus refund ke mrk by email. Will see how it works. Yg jelas kecewa banget%%$#&@@
Saya sebagai pemilik villa juga kecewa berat dengan agoda. Kami ga kerjasama tapi muncul properti kami di beranda mereka dan ditawarkan dg alasan integrasi dg OTA yg kami daftar di tiket.com dan booking.com akan tetapi anehnya jika betul integrasi kita ga menerima notif buking di sistem kami yang membuat kami harus adu mulut dengan tamu. Jika memang betul terintegrasi harusnya sistem pun sama dong harus muncul notif booking dan notif keuangan ke sistem kami sama halnya jika ada booking dari booking.com ataupun OTA lainnya. Membuat nama baik properti tercoreng, seolah kita ga pro bahkan terpaksa saya berikan kompensasi yg sebenarnya bukan tanggung jawab owner. ๐
Post a Comment