Monday, November 6, 2023

Pengalaman Menang Menulis di Kwikku (Part 2)

Kwikku menurut saya platform menulis digital yang keren, sosial medianya para penulis dan sebuah "ekosistem" yang baik untuk mereka yang ingin belajar menulis. Di Kwikku saya menemukan tempat dengan orang-orang yang membuat saya tidak merasa aneh. Banyak dari mereka merupakan penulis-penulis handal, meskipun tak sedikit juga penulis fiksi pemula seperti saya. Saya juga berkenalan dan saling support terkait aktivitas menulis dengan beberapa anggotanya.

Yang membuat Kwikku "hidup" menurut saya salah satunya karena platform ini kerap mengadakan kompetisi, baik kompetisi tahunan yang hadiah totalnya ratusan juta, maupun kompetisi kecil-kecil yang hadiahnya di angka lebih kecil. Ini yang membuat para penulis bersemangat untuk berkarya. Saya pribadi menilai, cara belajar menulis yang bagus salah satunya adalah mengikuti lomba. Hal ini karena kita akan terpacu untuk menyelesaikan tulisan dan mematuhi aturan-aturan sebagai syarat lomba. Ini tentu mau tidak mau membuat kita akan lebih disiplin menyelesaikan tulisan. Di sisi lain, kompetitor yang banyak dan piawai menulis membuat kita terpacu untuk menghasilkan tulisan terbaik.

Saya mengikuti sejumlah kompetisi tahunan di Kwikku yang hadiah totalnya sampai setengah miliar itu! tapi alhamdulillah semua gagal. Tetapi saya suka saat juri-juri menyampaikan alasan-alasan mereka dalam menentukan pemenang, yang biasanya disampaikan dalam live pengumuman pemenang. Dari beberapa kali kompetisi tahunan itu saya mulai belajar apa sih yang sebenarnya dimaui juri? Tulisan yang bagaimana yang diinginkan? Saya coba serap ilmu-ilmu yang dibagikan para juri, yang menurut saya ini penting sebagai amunisi menghadapi kompetisi berikutnya.

Hingga akhirnya, 2023, jreeeng ... Kwikku dan Falcon Pictures kembali menggelar kompetisi tahunannya yang berhadiah 500 juta itu. Bagian anehnya (sumpah tidak bohong!) sebelum diumumkan tentang kompetisi 500 juta 2023 itu saya sudah berangan-angan satu hal, "Mbok sesekali dikasih tema. Lebih bagus lagi kalau temanya kerusuhan 1998". Ini serius, saya memikirkan itu. Hal ini karena saya memiliki ide untuk membuat novel berlatar kerusuhan 1998 dan saya merasa peristiwa 1998 itu seksi sekali kalau dibikin novel. Banyak aspek-aspek dramatis yang bisa digarap. Tetapi perlu digarisbawahi, bukan berarti saya hepi dengan peristiwa itu lho ya! Saya sedih bila mengingatnya, tetapi menjadikan sebagai inspirasi menulis novel akan membangun memori kolektif kita bahwa ada peristiwa itu dan jangan sampai hal itu kembali terjadi di negara kita. 

Ehhh ... lha kok di luar dugaan, Suatu hari, Kwikku  dan Falcon Pictures mengumumkan bahwa kompetisi 500 juta 2023 akan mengambil tema #SepotongKisahdiBalik98. Haduuh! itu kayak pertanda sebenarnya, kok kayak pikiran saya kebaca ya? Ini kayak kebetulan yang sangat saya tunggu. Gassss, kudu ikut! Saya excited banget!

Oya, untuk kompetisi kali ini bukan script film kayak sebelumnya, juga bukan novel. Lebih tepatnya adalah novela. Bagi saya ini lebih memudahkan karena nggak dikejar jumlah kata yang berjibun. Saya akhirnya memulai penulisan novela yang ingin saya submit di kompetisi ini. Oya, novela itu jumlah katanya tak sepanjang novel, namun lebih panjang dari cerpen. Semacam cerita bersambung kalau dulu jaman majalah masih hits. Novela yang saya submit adalah "Rahasia Rasri". Kisah seorang pemuda yang mencari ayahnya, yang akhirnya membuka sebuah rahasia besar tentang ibunya. Sudah yakin banget bahwa ini akan menjadi tulisan bagus yang pernah saya tulis. Butuh waktu lama juga karena saya harus "melemparkan diri" ke masa saya kuliah di tahun 1998 untuk mengingat aspek-aspek penting di jaman itu, sebagai pelengkap novela saya. Sekitar 2 bulanan akhirnya kelar ini novela. 

Novela "Rahasia Rasri" kelar sekitar awal bulan Juli. Sementara batas akhir pendaftaran kompetisi adalah awal Agustus, jadi masih cukup banyak waktu. Di tengah-tengah kekosongan waktu ini, eh lha kok ndilalah muncul ide baru untuk ditulis. Sayangnya itu sudah masuk minggu kedua bulan Juli, padahal minggu ketiga bulan Juli saya sudah terlanjur beli tiket pesawat untuk traveling hinggal awal Agustus. Mana sempat dalam seminggu selesai? Tapi ya sudah, ditulis aja, mau selesai atau tidak saya nothing to lose. Karena toh saya sudah submit satu novela.

Setelah "Rahasia Rasri" kelar, dimulailah penulisan novela kedua saya untuk kompetisi ini. Saya menulisnya alhamdulillah lancar banget, karena ide dan struktur tulisannya kayak sudah tertata di benak saya. Akhirnya dalam waktu satu minggu kelarlah novela kedua saya "Sepatu untuk Jenderal" untuk saya submit ke kompetisi ini. Jadi akhirnya, saya submit dua dan tentu saja berharap menang meskipun  tidak pede sih. Habis itu, saya lupa dengan kompetisi ini ... iya lupa, karena saya asyik traveling ke Ipoh, Malaysia dan Ayutthaya, Thailand selama sekitar 12 hari. Mungkin juga karena saya nothing to lose, sudah sering gagal, akhirnya jadi tidak terlalu kepikiran dan tak ada beban. Bahkan saya tidak menunggu-nunggu waktu pengumuman, eh tiba-tiba aja sudah bulan Oktober dan Kwikku plus Falcon Pictures mengumumkan bahwa tanggal 13 Oktober pukul 16.00 WIB akan ada live pengumuman pemenang Kompetisi Menulis 500 Juta Kwikku #SepotongKisahdiBalik98.  

Mau tahu perasaan saya pas hari pengumuman? Degdegan? enggak, Santai banget. Kayak, yaudahlah ya ... nggak mungkin menang ini. Saat pengumuman itu berlangsung, saya lagi rebahan di kamar dan tidak ada niat untuk menyaksikan pengumuman. Tapi kemudian ternyata penasaran juga hahaha. Ya sudah akhirnya buka laptop, mulai mengikuti pengumuman tapi sambil tetep rebahan, jadi kayak lagi dengerin radio.

Pola yang sama selalu dilakukan Kwikku dan Falcon, yaitu tak bertele-tele dalam mengumumkan hasil kompetisi. Saya suka yang begini. Padahal dengan total hadiah segede itu, perusahaan lain mungkin bakal bikin lomba dengan pengumuman pakai seremonial hihihi. Tapi Kwikku dan Falcon Pictures kayak humble dan simple banget. Mereka live wawancara para juri tentang gambaran karya peserta secara keseluruhan dan kenapa mereka memilih karya tertentu sebagai jagoan (menurut saya menarik disimak karena ini ilmu banget bagi saya). Oya, jurinya kali ini keren-keren: Dee Lestari, A. Fuadi, Okky Madasari, Luluk HF dan Erisca Febriani. Tak bertele-tele, akhirnya diumumkanlah para pemenang itu. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun 2023 ini diambil 20 novela terpilih dan tidak ada juara 1,2, 3. Jumlah naskah peserta secara keseluruhan kata penyelenggara mencapai 1.000 lebih naskah. Nah, makin nggak yakin menang kan ya? Pertama diumumkan 10 novela favorit: urutan 1 ... urutan 2 ... urutan 3 ... kebuka tuh cover-nya satu-satu. Nggak ada novela saya hahaha. Lalu sampai urutan 8 ... kemudian urutan 9 ... eh, lha kok "Sepatu untuk Jenderal" nyantol! Astagaaaa ... nggak percaya banget saat moderatornya mengumumkannya di urutan ke-9! Alhamdulillah banget, meskipun nggak sampai jingkrak-jingkrak, tapi itu sumpah bikin kaget.


Baru setelah 10 cerita favorit, diumumkan pula 10 cerita favorit para juri. Rasanya tak bisa digambarkan senengnya. Apalagi kalau mencermati cerita-cerita lain yang terpilih, duh ... dari judulnya saja sudah bagus-bagus. Cover-nya keren-keren dan cover saya sederhana saja dibikin pakai Canva wakakaka (meskipun tak masuk penilaian). Kok bisa ya "Sepatu untuk Jenderal" kepilih? Padahal saya mengerjakannya tak seberat mengerjakan "Rahasia Rasri. Entahlah, hanya para juri dan Tuhan yang tahu. Yang pasti sudah hepi, akhirnya saya tembus juga menjadi pemenang di kompetisi tahunan Kwikku dan Falcon Pictures ini. Kerja keras saya untuk terus belajar menulis seperti terbayar. Rasa percaya diri saya tumbuh. Di sisi lain, hepi juga karena menerima hadiah Rp 25 juta hihihi. Bohong kalau saya tidak hepi dengan hadiahnya.

Kalau ditanya resep menangnya apa? Saya tidak tahu. Tetapi kalau soal "menulis" ini memang sudah kecintaan saya sejak sekolah. Jadi, menurut saya, kalau kita melakukan sesuatu, berkarya, dengan sepenuh hati dan cinta, soon or later akan ada hasilnya. 

Kalau kamu suka menulis, bergabunglah dengan platform menulis digital Kwikku, karena sekali lagi ini adalah platform keren buat belajar menulis. Oya, tulisan kamu juga bisa dimonetisasi di platform ini. Oke, sekian dulu cerita pengalaman saya. Terima kasih sudah menyimak!


Ariy

Saturday, October 28, 2023

Pengalaman Menang Kompetisi Menulis di Kwikku (Part 1)

Sejak novel saya "Yu Limbuk" menang di kompetisi menulis Storial bertema "Comfort Food" untuk kategori "Premis Terbaik" pada 2020, semangat saya untuk terus mengasah kemampuan menulis semakin menggebu-gebu. Ini bukan soal hadiahnya ya. Hadiah dari platform menulis digital Storial waktu itu bahkan nggak cukup buat traktir teman-teman hihihi. Tapi, entahlah ... itu kayak memberikan keyakinan pada diri sendiri bahwa saya memiliki kemampuan menulis. Selama ini nggak pede meskipun secara akademik saya lulusan Sastra Indonesia.

Sayangnya Storial kemudian hilang karena kesulitan finansial. Padahal platform itu menurut saya adalah salah satu platform menulis terbaik di Indonesia. Akhirnya saya mencari platform lain yang sekiranya bisa menampung hasrat menulis saya yang menggebu-gebu. Berjodohlah saya dengan Kwikku. Awalnya agak aneh juga mendengar nama Kwikku. Tapi kan tak kenal maka tak sayang ya? akhirnya setelah mengenalnya, saya merasa cocok berkarya di sini. Ditambah Kwikku ini sering bikin kompetisi menulis. Belajar menulis lewat kompetisi menurut saya salah satu cara terbaik.

Di Kwikku, saya sudah mendapatkan enam badge sebagai tanda saya pernah mengikuti enam kompetisi mereka. Kompetisi pertama, kalah. Kedua, ketiga, hingga keempat, tak berhasil juga. Nah, baru kelima kalinya, akhirnya naskah saya tembus menjadi pemenang.

Tahun 2022 kemarin Kwikku menggelar kompetisi menulis cerpen dengan dua tema sekaligus. Tema besarnya adalah "Spill Your Stories", lalu dibagi lagi menjadi dua tema yaitu "My Stupid Boss" dan "The Story Next Door". Saya awalnya tidak ingin ikut kompetisi ini. Tapi di last minute, akhirnya ikut juga dan submit di dua kategori sekaligus. Saya menyadari bahwa di Kwikku berjubel penulis-penulis yang berbakat. Itulah kenapa ya nothing to lose. Mau menang Alhamdulillah, nggak menang ya anggap saja sebagai proses belajar.

Eh, lha kok ndilalah, pas pengumuman, dua naskah saya masuk menjadi pemenang. Masing-masing di kategori berbeda, yaitu "Mukini & Mukidi" di kategori "The Story Next Door" dan "Greta Si Nenek Sihir" di kategori "My Stupid Boss." Akhirnya, jebollllll juga! Seneng banget karena sudah lama pengen memenangkan kompetisi di Kwikku. 


Beberapa kali sempat tidak percaya kalau dua cerpen saya menang. Setelah sekian lama berjuang, dapat satu aja sudah happy. Tapi ini dikasih kemenangan dua sekaligus, ya Alhamdulillah! Kemenangan ini juga menjadi suntikan energi luar biasa bagi saya untuk terus menulis. 

Beberapa teman bertanya apa tips biar bisa menang kompetisi menulis. Sejujurnya saya tidak tahu. Wong saya nulis ya ngalir saja, nggak ada beban. Nggak kepikiran teknis harus gini-gini, harus gitu-gitu, harus ini itu. Nggak sama sekali. Saya biarkan pikiran saya lepas bebas. Tetapi satu hal, saya memang sangat hati-hati perkara "kebersihan naskah". Bayangin aja, juri harus menyeleksi banyak naskah, ketika tiba baca naskah saya sudah typo sana sini. Langsung ditendang dong. Itulah kenapa saya selalu melakukan self-editing baik tulisan maupun substansi cerita, berulang, itupun pas sudah submit ternyata masih ada yang lepas! Huahauhahaha. 

Apapun, saya berterima kasih pada karakter-karakter saya: Mukini, Mukidi dan Greta. Gara-gara mereka saya bisa menang dan traktir teman-teman dari hasil hadiah Kwikku. Berharap mereka akan menjelma dalam bentuk buku. Semoga ... 

Next story ...  menang lagi! Tungguin ceritanya.

Wednesday, March 29, 2023

Akhirnya Punya Paspor 10 Tahun (Alur Perpanjangan Paspor)

Sejak posting terakhir Oktober lalu menyusul adanya aturan baru bahwa paspor berlaku 10 tahun, saya sudah mencoba ambil kuota perpanjangan paspor. Namun saya batalkan karena waktu itu ramai berita tiket pesawat yang mulai naik gila-gilaan. Jadi buat apa buru-buru punya paspor? Pikir saya saat itu. 

Tapi awal Februari kemarin, keinginan perpanjangan paspor yang telah habis pada 2019 lalu kok semakin menguat. Akhirnya memutuskan ambil kuota lewat aplikasi m-paspor. Untuk di Solo, cari kuota perpanjangan paspor maupun bikin paspor baru tidak terlalu susah kayak di Jakarta misalnya. Hal ini karena memang peminatnya tidak setinggi di Jakarta. 

Long story short, saya ambil kuota tanggal 28 Februari 2023, dan memilih lokasi di Unit Layanan Paspor Imigrasi Solo Baru. Di sini, pas tanggal itu, hanya ada 2 orang termasuk saya yang ada di antrean aplikasi. Untuk perpanjangan, ternyata super gampang dan sangat cepat. Begini urut-urutannya:

1. Awal Februari saya mengambil kuota perpanjangan paspor melalui aplikasi m-paspor. Buat yang belum tahu, m-paspor ini adalah aplikasi untuk mengambil antrean pembuatan paspor baru maupun perpanjangan. Untuk bisa menggunakannya, kamu harus mendaftar dulu dengan mengisi data diri lalu login. 

2. Sebelum memasuki step-step pengambilan kuota, kamu siapkan dulu hasil scan (atau foto juga bisa) e-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah, Surat Nikah (nah yang akhir-akhir ini nanti tidak semua digunakan, bisa salah satu). 

3. Setelah itu tinggal pilih aja mau perpanjangan atau bikin baru? lalu pilih di kantor mana, kemudian kita diminta mengisi form daring yang isinya antara lain data diri, diminta meng-upload foto-foto berkas di no.2, lalu ditanya mau ke luar negeri untuk keperluan apa? di mana? dan lain-lain.

4. Setelah sukses, kamu langsung bisa milih paspor jenis apa? Paspor biasa biayanya Rp 350.000, sedangkan e-paspor Rp 650.000. Saya memilih e-paspor untuk beberapa pertimbangan.

5. Setelah selesai, maka kamu langsung diminta bayar. Inget ya, isi data dengan benar, karena kalau data salah dan ternyata kamu sudah telanjur bayar, paspor tidak bisa diproses dan uang hilang. Setelah kamu bayar, kamu akan menerima surat bukti permohonan paspor via email. Bukti pembayaran dan bukti permohonan paspor ini nanti kamu print ya, buat dibawa pas mengurus. 


Nah, proses pengambilan kuota secara online sudah, akhirnya tinggal nunggu proses di tanggal 28 Februari. Meskipun pernah melakukan perpanjangan paspor, tetapi kalau disuruh ngulang begini agak waswas khawatir ada berkas yang kurang. Tanggal 28 Februari pun tiba. Saya sengaja memilih  jadwal jam 13.00 WIBbiar nggak keburu-buru dan lebih santai. Saya bawa berkas asli semua: e-ktp, KK, Akta Kelahiran, Ijazah, paspor lama. Soalnya banyak denger cerita yang berbeda-beda soal syarat dokumen ini. Di sosial media imigrasi sih disebutkan kalau syarat untuk perpanjangan cukup e-KTP dan paspor lama saja. Semua syarat itu sudah saya fotokopi semua masing-masing dua. Apakah kepake semua? Yok, ikuti alurnya: 

1. Jam 12.00 WIB saya sudah meluncur dari rumah ke Unit Pelayanan Paspor Imigrasi Solo Baru. Sebenarnya hanya 10 menit dari rumah, tetapi saya pengen nyantai aja sih jadi datang lebih awal.

2. Saya tahu petugasnya pasti masih istirahat siang kan ya? Tapi daripada bingung mau kemana, saya sengaja masuk ke kantor itu jam 12.15 WIB, ya ngadem aja. 

3. Eh, ternyata ada dua petugas di front office yang meminta saya datang ke meja mereka. Lalu ditanya ada kepentingan apa? Setelah tahu saya ingin perpanjangan paspor, berkas saya langsung diperiksa, lalu saya diberi nomor urut dan map untuk pengajuan berkas. Karena masih lama, mereka mempersilakan saya kalau mau keluar dulu cari makan atau apa. Ya udah akhirnya saya keluar cari makan. Jam 12.45 WIB saya sudah balik ke kantor imigrasi. 

4. Jam 13.00 WIB petugas sudah berada di posisinya. Saya langsung diminta naik ke lantai 2 untuk wawancara. Sumpah ini cepet banget prosesnya. Di ruangan wawancara saya cuma ditanya mau kemana dan untuk keperluan apa, serta kerjaannya apa. Selesai. Langsung geser ke petugas sebelahnya untuk difoto. Kelarrrr, pulang sambil nunggu di WA saat paspor selesai. 

5. Praktis hanya sekitar 10 menit (minus nunggu ya. Soal nunggu ini pun kan sebenarnya jam istirahat mereka) semua selesai. Jadi saat itu saya hanya diminta untuk fotokopi e-KTP dan memberikan paspor lama. Sudah, nggak ada syarat-syarat lain meskipun saya sudah mempersiapkannya. 


Dijanjikan 3-4 hari akan di WA untuk pengambilan paspor, eh baru 2 hari sudah di WA untuk mengambil paspor! Buset, cepet amat! Ini alur pengambilan: 

1. Ambil tiket antrean pengambilan paspor. Syarat yang dibawa adalah print out pembayaran layanan.

2. Setelah dipanggil, disuruh tanda tangan. Ditanya, apakah paspor lama mau disimpan atau diserahkan ke imigrasi? Kalau mau disimpan kembali (buat kenang-kenangan hihihi) diminta isi form. Oya, kalau mau meminta paspor lama, kamu harus menyediakan materai untuk ditempel di form itu. Setelah kelar mengisi form, kita serahkan petugas, lalu kita akan diberi paspor lama dan paspor baru. Tidak lupa juga difoto dulu. 

Wis gitu, gampang dan cepat. Oya, untuk pembayaran paspor saya membayar lewat Tokopedia. Kayaknya Shopee juga ada. Tapi lewat fasilitas bank banyak pilihan juga kok. Itu sedikit gambaran perpanjangan paspor yang menurutku untuk Kota Solo sangat cepat prosesnya. Saya nggak tahu bagaimana di Jakarta atau kota lain. Setelah punya e-paspor, saat mulai hunting-hunting tiket murah macam jaman muda dulu. 

Jadi kapan kita kemana?