Tuesday, January 30, 2018

Pengalaman Nginap di Sumi Hotel Semarang (Review)

Weekend kemarin menyempatkan diri kembali ke kampung halaman kedua saya, tak lain tak bukan adalah Semarang. Kota ini menjadi kota yang menempati salah satu ruang di hati saya hahahaha...itu bahasa melankolisnya. Pertama, karena ibu angkat saya adalah asli Semarang. Kedua, saya sendiri pernah menjadi salah satu "warganya", meski cuma setahun.

Sebenarnya weekend kemarin adalah perjalanan bisnis. Setelah sibuk "jualan" di PLN Jatingaleh, Telkom, dan KPP Pratama, saya memutuskan untuk tidak pulang, sementara teman saya langsung pulang bareng sopir. Saya pengen melepas kangen dengan kota ini semalam.

Pengennya nginep di lokasi yang strategis, dan hanya dua kemungkinan: di daerah Pemuda atau di daerah Simpang Lima. Oya, rata-rata saat jalan dan nginep di hotel saya selalu memilih hotel yang di kisaran bintang 2-3. Tidak pernah lebih dari itu kecuali ada promo. Tak jarang saya memakai yang model hotel kabin yang kata temen saya adalah kos-kosan yang menyaru menjadi hotel.

Bagi saya yang penting nyaman dan masuk budget. Saya selalu menekan budget untuk kamar hotel tidak boleh lebih dari Rp 300.000. Karena harga itu sudah cukup memenuhi kenyamanan dalam standar saya.

Di Semarang, kalau nggak Whiz Hotel, ya Hotel Citra Dream yang menurut saya cukup nyaman. Sempet juga nyoba Olympic Hotel tetapi bagi saya kurang nyaman. Ada juga Fave Hotel, Neo, dll. Kadang harganya masuk, kadang tidak.

Nah, kemarin sempet tengak-tengok di Traveloka, ada hotel yang belum pernah saya kenal. Namanya Sumi Hotel. Saya tertarik karena harganya masuk, sementara...lokasinya...beuuuh, bagus banget! Lokasi. Lokasi. Lokasi. Ini pertimbangan yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk booking.

                                                                                           Foto: traveloka.com

Sumi Hotel Semarang berada di Jalan Gajah Mada No. 129. Jadi kalau mau saya gambarin bagusnya lokasi ini adalah begini:

- Jalan kaki semenit aja dari Masjid Raya Baiturrahman.
- Jalan kaki semenit saja dari Citraland (Ciputra Mall - mana sih yang bener namanya?)
- Sepelemparan kolor* dari Simpang Lima (*Diksi titipan Mbak Restiana yang harus selalu ada di setiap posting tulisan saya).
- 300 meter dari E-Plaza.
- 300 meter dari Simpang Lima Plaza.
- Seberangnya ada Indomaret Point 24 jam
- Cari makan gampang, lesehan, nasi kucing, sampai kuliner Simpang Lima.

Begitu kerennya lokasi hotel ini karena benar-benar di jantung kota. Kalau misalnya Anda wisatawan, mau ke Lawang Sewu atau Kota Lama pun gampang. Banyak becak atau bisa juga naik Go-jek. Terus gimana dengan fasilitasnya? Standar sih, tetapi sudah cukup nyaman bagi saya. Saya ambil yang Deluxe Twin Bed...tinggal itu doang yang ada. Kurang sreg sih, karena sendirian ada dua bed. Jadi kadang kalau kebangun malam sering nengok, yang lagi tidur di bed samping siapa ya? Hihhh.

Foto: traveloka.com

Kamarnya bersih, simple, dua botol air mineral, TV kabel yang tangkapan gambarnya bagus nggak kayak kebanyakan hotel meski channel-nya tak banyak amat. AC mayan dingin, kamar mandi oke, tapi kayaknya kaca pecah di wastafel kamar 222 musti diganti deh. Diperbaiki seadanya dan masih fungsional sih, tapi dilihat enggak banget. Air panas oke juga, shower juga deresnya kayak hujan air mata habis diputus pacar...oke banget!

Terus, ini kan kamar twin bed ya, sayangnya toiletries-nya cuma buat satu orang. Jadi bisa dipastikan, kalau saya bawa temen, maka kami akan gantian pake sikat gigi...hiiiiiihhhh! hahahaha. Wifi-nya ya sekadar oke sih, tidak kenceng, tapi juga tidak letoy. Colokan listrik ada dua. Sayangnya satunya model kaki tiga. Tapi kok ya ndilalah, charger HP saya kok berkaki tiga juga. Maka untuk sementara travel universal adaptor saya yang segede tahu bakso saya istirahatkan dulu. Mungkin pihak hotel mengantisipasi tamu asing. Tetapi menjadi useless kalau yang nginep lebih banyak tamu lokal dan harus rebutan satu colokan.

Sarapan? Nggak pake. Karena memang pas ambil kamar ini nggak termasuk sarapan. Kalau mau nambah Rp 50.000 bisa kok buat sarapan. Tapi saya lebih suka jajan di luar, nebus kangen makan tahu gimbal.

Dengan harga Rp 250.000-an, menurut saya reasonable sih. Karena sekali lagi, lokasinya bener-bener bagus jadi memudahkan wisatawan kalau mau kemana-mana. Soal kekurangan-kekurangan itu bagi saya masih bisa ditoleransi. Jadi kalau misalnya mau ke Semarang dengan budget yang tidak banyak, cari hotel, coba Sumi Hotel. Btw, saya tidak di-endorse oleh pihak hotel dan tulisan ini bukan iklan (lagian kalau iklan kok ditulis komplit kekurangannya). 

Oya, saya agak geli dengan nama hotel ini di awal. Karena jadi teringat Mbak Sumi (yati) tetangga saya di Solo hehehe. Tetapi setelah saya googling, ini ternyata jaringan hotel yang sudah punya cabang di Jakarta dan Surabaya. Jadi sayanya aja yang katrok. Oke, semoga berguna bagi yang mau ke Semarang :)

regards,

Ariy