Saturday, May 18, 2013

Trip ke Pantai Bandengan-Jepara (the art of doing nothing)

Hey Journer,

Pfffhh....lama sekali saya tidak menjamah blog ini. Kebetulan karena memang lagi banyak pekerjaan. Saking suntuknya dengan dua kerjaan freelance, saya kemudian memutuskan untuk liburan akhir pekan pada 11 - 12 Mei lalu. Ide awalnya adalah touring. Terakhir saya touring sudah lama sekali, waktu itu lagi euforia bisa beli motor baru dengan keringat sendiri, saya dan sahabat saya menghajar Solo - Yogya - susur pantai selatan sampai Pacitan - Solo.  Seru sekali.

Persoalannya kemudian, posisi saya di Semarang dan kalau mengulang susur pantai selatan Jawa agak jauh, motor nggak kuat. Akhirnya, teman saya memutuskan untuk ke pantai utara Jawa saja. Relatif tidak jauh dari Semarang, hanya 2 - 3 jam aja (sebenarnya nggak touring-touring amat sih hehehe). Targetnya adalah Pantai Bandengan, Jepara. 

Kami sudah memutuskan akan ambil kamar di resort. Karena niatnya pengen bener-bener istirahat total menikmati hidup hehehe. Sudah mendidih otak kami karena kerja terus. Hasil ulak-ulik sana sini, saya yang ketiban tugas nyari resort, akhirnya memutuskan mengambil kamar di  Sunset Beach Resort, Pantai Bandengan, Jepara. Kamar standarnya lumayan mahal sih, Rp 350.000 kalau weekdays, dan weekend Rp 385.000 per malam. Booked. 

Sunset Beach Resort, Pantai Bandengan, Jepara.

Kami tidak mau go show cari kamar tanpa booking dulu, mengingat itu long weekend  dan di pantai itu juga tidak terlalu banyak penginapan atau hotel.

Setelah memastikan dapat kamar, tinggal berangkat saja. Perjalanan dimulai dari Semarang - melewati Pelabuhan Mas - Demak - Kudus (tapi dua kota ini gak masuk ke kotanya) - Jepara. Secara umum kondisi jalan nggak asyik, karena harus bersaing dengan kendaraan berat, truk dan tronton, sementara jalannya padat, panas, dan di beberapa titik, seperti di Welahan, Jepara, terjadi buka tutup jalan yang tengah diperbaiki. Penggal yang saya suka adalah bagian saat sudah masuk di Kota Jeparanya. Karena kota ini terlihat sepi, kecil, tapi moderen juga. Lucu juga melihat KFC nyempil di salah satu sudut kota. Sementara itu, jalur menuju ke sana juga banyak kita temukan masjid dengan arsitektur bagus, serta banyak sekali show room mebel antik yang gede-gede, yang mengukuhkan Jepara sebagai kota ukir.
Pantai Bandengan sendiri berada sekitar 7 km dari pusat kota. Kalau belum pernah ke sini memang agak susah sih, karena memang papan penunjuk arah sangat kurang, bahkan nyaris tak ada. Kalau papan penunjuk arah ke Pantai Kartini sih ada. 

Pantai Bandengan berada di kawasan Jl Tirta Samudera. Kalau sudah masuk ke kotanya, jalannya relatif halus sih. Pantai ini relatif agak sepi - yang saya justru suka - meskipun memiliki keindahan pantai pasir putihnya. Singkat cerita, kami sudah sampai ke Sunset Beach Resort, dan langsung ke resepsionis. Karena waktu check in baru jam 13.00 WIB, sementara kami sudah tiba di sana pukul 09.00 WIB, maka kami memutuskan menghabiskan waktu dengan nongkrong di resto mereka, sambil menikmati kelapa muda. 

Liburan pun dimulai ! :)



Meski tidak berombak, namun saya suka Pantai Bandengan karena pasir putihnya lembut banget. Selain itu, tidak banyak orang. Jadi sangat relaxing. Sementara saya menikmati es kelapa muda, teman saya menyewa seperangkat alat snorkeling Rp 30.000. Pantai Bandengan relatif dangkal, namun ada beberapa titik yang dipasang bendera berbahaya untuk direnangi. Sudah ada kasus beberapa pengunjung tewas tenggelam karena tidak mematuhi aturan.

Nggak kerasa, waktu udah pukul 13.00 WIB, saatnya untuk check in. Kamar yang saya dapatkan adalah standard room nomor 2. Resort ini bagusnya cuma bagian belakang aja, bagian resto itu top banget view-nya.
Kalau bagian depan resort agak kurang terawat. Kamarnya ? standar saja, yang kalau saya bandingkan dengan kamar hotel di kota, harganya relatif mahal.
Tetapi memang balik lagi, yang bisa dijual resort ini adalah view ke pantainya, terutama katanya di sini lokasi tepat buat liat sunset. Ntar deh kita buktikan. Tapi sebelumnya, saya kasih liat dulu kamarnya yang standar, siapa tahu ada yang mau nginep di sini:


Demi melihat kasur empuk dan AC dingin, saya nggak nahan buat merebahkan diri setelah pantat kena enjot-enjot naik motor dari Semarang. Oke, kalau selama ini saya bilang liburan bukan untuk pindah tidur, saya harus jilat ludah sendiri, karena tak berapa lama sejak pantat saya nyentuh kasur, langsung terlelap dua jam-an. Maklum malam hari sebelumnya saya juga cuma tidur 2 jam karena ada lembur kerjaan, langsung lanjut naik motor ke Jepara untuk trip ini.

Bangun sekitar jam 16.00 WIB, waktunya jalan-jalan sambil menunggu sunset. Ada bagian dari Pantai Bandengan yang memang untuk umum (melalui loket khusus pengunjung / bukan yang menginap di hotel). Di bagian ini banyak pengunjung yang sekadar berenang, bersampan, hingga main banana boat. Oya, di sini juga ada dermaga yang akan membawa Anda ke Pulau Panjang dengan kapal fery kecil, dengan tiket Rp 10.000 per orang.



Yang agak susah didapatkan di tempat ini adalah makanan. Dalam sejarah saya traveling, makanan di lokasi wisata di Indonesia selalu di bawah standar soal rasa. Setelah berkeliling lama, yang terlihat hanya bakso dan mie ayam. Itu pun saya sangsi soal rasa. Akhirnya saya dan teman memutuskan makan di resto resort, meskipun agak sedikit (banyak?) mahal. Rata-rata harga dibuka mulai Rp 30.000. Tapi karena sudah lapar sangat, akhirnya kami pesan juga sambil nunggu sunset.

cumi goreng dan ayam lada hitam

Tuna Steak

Menikmati sajian makanan pesanan yang sebenarnya rasanya biasa saja (dibanding harganya) sambil menunggu sunset memang menenangkan sekali. Saya bahkan berpikir inilah the art of doing nothing. Membayar sesuatu untuk bengong bego di pinggir pantai. Tapi bener-bener lepas deh semua stress berminggu-minggu. Apalagi pas melihat sunset hasil dari jepretan fotografer amatiran kayak saya ini:







Sunset-sunset itu menutup hari saya di Pantai Bandengan - Jepara dengan sempurna. Selepas makan, yang tersisa tinggal capeknya. Malam itu rencananya mau begadang di pantai, tetapi setelah senja turun, balik ke kamar, ternyata mata terpejam secara otomatis hehehehe. Malam itu tidur sempurna hingga pagi. Tidak banyak yang saya lakukan paginya. Tetapi saya bangun-bangun pagi sekali, menikmati pantai di pagi hari, udaranya relatif sejuk, dan lagi-lagi menikmati bengong bego di pinggir pantai - the art of doing nothing  :).

see you in another story...

A