photo: www.thepassing.com |
Traveling selalu identik dengan menghabiskan duit. Itu pikiran orang yang tak terelakkan. Demikian juga apa yang terlintas di benak saya di awal-awal, sebelum saya benar-benar banyak bergelut di dunia traveling.
Lalu, pada akhirnya, saat frekuensi traveling saya cukup tinggi, saya mulai berpikir bagaimana menghasilkan duit dari traveling?
Ternyata, hal itu bukanlah hal yang mustahil. Bayangkan, betapa nikmatnya kita traveling, berlibur, bersenang-senang...eh masih dapat duit. Seru kan? Satu hal yang pasti, duitnya duit asli, bukan duit gambar Bagong :). Nah, saya ingin berbagi nih, gimana caranya dapat duit dari traveling. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya pribadi, yang semoga bisa ditiru :).
1). Langkah awal yang harus kita lakukan dan paling penting menurut saya, adalah ubah "mindset". Pahami benar hal ini:
"Saya traveling bukan untuk menghabiskan duit, tapi untuk menghasilkan duit"
Ini penting menurut saya, karena dengan menancapkan mindset kita seperti itu, maka dalam traveling kita akan benar-benar bijak mengelola keuangan. Jadi kalau bisa tidur di dorm hostel, kenapa ambil hotel. Jadi kalau bisa tidur di bandara kenapa ambil dorm hostel. Jadi kalau bisa tidur numpang di tempat kenalan, kenapa harus tidur di bandara....huehehehe. Ini analoginya saja. Artinya, kita mulai berpikir hemat, supaya traveling kita tidak menghabiskan duit.
2). Berpikirlah bagaimana caranya balik modal. Kalo budget traveling kita Rp 1 juta, setidaknya kita harus mengupayakan dari traveling itu akan ada hasil Rp 2 juta :).
Kata kuncinya adalah "pengalaman" dan "pengetahuan". Semakin kita sering traveling, semakin kita memiliki pengalaman dan pengetahuan. Tidak banyak orang yang memiliki ini. Nah, itulah hal-hal yang bisa kita jual. Dari dua poin itu, terus gimana implementasinya supaya gak terdengar seperti sebuah omong kosong? Sabar, yuk mari...saya mau berbagi:
a. Dari satu destinasi, kita bisa membuat tulisan untuk aneka media:
- Bikin buku : banyak hunting, banyak googling, banyak jalan ke toko buku, banyak baca (gak harus beli bukunya), lalu tentukan gaya tulisan travelingmu. Mulailah menulis, mencari informasi bagaimana cara mengirimkan naskah ke penerbit. Yang tidak banyak orang tahu, banyak penerbit yang mencari naskah. Jadi kepentingan hadirnya sebuah buku itu bukan hanya satu sisi dari penulisnya saja. Yang tidak kita tahu, banyak editor yang kebingungan mencari naskah (yang bagus tentu saja). So, mulailah menulis. Duitnya lumayan lho, bisa buat jalan-jalan ke luar negeri, karena kita mendapatkan royalti standar 10% dari harga buku dikalikan jumlah yang terjual.
- Bikin tulisan perjalanan buat majalah/koran/media lainnya: lagi-lagi kita harus pintar-pintar mencari informasi. Paling gampang, kita beli satu majalah wisata. Biasanya mereka menerima naskah dari luar. Nah, contoh aja model tulisan mereka, lalu tulis ceritamu sendiri. Duitnya lumayan lho. Saya pernah nulis sejam doang untuk satu majalah wisata terkenal dapat Rp 2,5 juta. Salah satu koran terkenal di Jakarta memberikan honor Rp 700.000 - Rp 1 jutaan untuk tulisan perjalanan. Untuk koran daerah, masih di kisaran Rp 300.000 - Rp 500.000 untuk satu tulisan. Dan....untuk membuat tulisan ini, saya nggak harus jalan-jalan lagi. Inget, satu kali jalan-jalan kita bisa bikin banyak sudut pandang berbeda untuk banyak tulisan. Satu dikirim ke majalah, satu dikirim ke koran, satu masukin blog dll...tapi inget, jangan sampai masing-masing tulisan yang dikirim ke berbagai media itu sama persis. Bisa-bisa Anda di-blacklist media karena dinilai mengirimkan tulisan double.
- Ngeblog: ini salah satu sumber uang juga. Meskipun jalannya nggak secepet nomor satu dan dua. Saya ngeblog awalnya karena suka nulis. Lagian, banyak tulisan dari traveling saya yang tidak dimuat di media atau di bikin buku. Akhirnya saya konsisten nulis di blog. Oya, blog yang bagus menurut saya adalah blog yang ditulis dengan semangat "bukan untuk nyari uang" tetapi karena kita suka. Tenang saja, pada akhirnya, uang akan mengikuti kalau blog kita bagus. Blog yang bagus, menurut saya lagi, juga blog yang memiliki tema, berkarakter, dan berbeda. Sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan duit untuk promosi melalui blog. Kenapa? sifat personal yang terkandung dalam tulisan di blog membuat orang lebih percaya, daripada orang melihat iklan di koran atau TV misalnya. Alhasil, seperti saya, meskipun belum terlalu banyak, tetapi bisa dapat duit dari bikin tulisan di blog. Bisa jalan-jalan gratis ke luar negeri dari nulis di blog (dan dapat uang saku, dan tiket pp dibayari, dan dijamu kayak raja huehehehe). Satu postingan bisa dihargai mulai Rp 800.000-Rp 1,2 juta. Kalau yang jalan-jalan gratis, biasanya semua budget perjalanan kita di-cover, belum lagi hotel yang bagus, makanan enak, dan masih dapat uang saku.
- Nah, duit lainnya datang dari mana? saya juga menjadi travelplanner. Apa itu? Travelplanner terjemahan bebasnya sih kayak orang yang meng-arrange traveling orang lain/grup. Tugasnya macam-macam, mulai menjadi tour leader, bikin itinerary-nya, booking-in tiket pesawat, dan lain sebagianya. Duitnya lumayan untuk kerja selama tiga hingga empat hari saja (biasanya saya bikin short trip). Dalam satu kali trip dengan perjalanan sekitar 4 hari, saya bisa mendapatkan duit antara Rp 1 juta-Rp 2 juta bersih, selain akomodasi kita sudah ter-cover. Tetapi jasa ini mengandung risiko nombok juga, misalnya terkait fluktuasi harga tiket pesawat. Saya pernah sudah deal dengan orang untuk harga tertentu, hanya dalam hitungan jam tiket pesawat naik dua kali lipat harganya :).
- Beberapa teman yang saya kenal juga membuka jasa booking tiket pesawat. Ini karena memang booking tiket pesawat itu gampang-gampang susah. Kalau kita biasa traveling secara independen, tentu tidak susah ya melakukan pekerjaan ini. Saya sendiri belum punya pengalaman membuka jasa ini dan kurang tertarik, tapi menurut saya...ini bisa Anda coba.
- Saya punya banyak kenalan pemilik hotel kecil, guesthouse, homestay. Mereka sudah menawarkan kerja sama, misalnya saya bisa mendatangkan tamu, maka saya akan mendapat persen. Sejujurnya, saya belum pernah mempraktikkan hal ini. Tetapi, ini bisa Anda coba. Lumayan juga buat nambah-nambah uang saku. Biasanya pemilik guesthouse menawarkan 10% untuk satu tamu yang menginap.
- Jualan merchandise traveling. Saya pernah sih jualan kaos. Habis terjual, tetapi memang saya kurang telaten jadi tidak terlalu fokus di sini. Bagi yang punya jiwa marketing, ini bisa dijalankan.
Nah, itu beberapa pengalaman saya tentang bagaimana cara mendapatkan duit dari traveling. Kalau ada yang mau berbagi cara lainnya untuk mendapatkan duit dari traveling, silakan sundul yak :)
Regards,
A