Wednesday, November 28, 2012

Cara Dapat Duit dari Traveling

                                                      photo: www.thepassing.com
Traveling selalu identik dengan menghabiskan duit. Itu pikiran orang yang tak terelakkan. Demikian juga apa yang terlintas di benak saya di awal-awal, sebelum saya benar-benar banyak bergelut di dunia traveling.
Lalu, pada akhirnya, saat frekuensi traveling saya cukup tinggi, saya mulai berpikir bagaimana menghasilkan duit dari traveling?
Ternyata, hal itu bukanlah hal yang mustahil. Bayangkan, betapa nikmatnya kita traveling, berlibur, bersenang-senang...eh masih dapat duit. Seru kan? Satu hal yang pasti, duitnya duit asli, bukan duit gambar Bagong :). Nah, saya ingin berbagi nih, gimana caranya dapat duit dari traveling. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya pribadi, yang semoga bisa ditiru :). 
1). Langkah awal yang harus kita lakukan dan paling penting menurut saya, adalah ubah "mindset". Pahami benar hal ini:

"Saya traveling bukan untuk menghabiskan duit, tapi untuk menghasilkan duit"

Ini penting menurut saya, karena dengan menancapkan mindset kita seperti itu, maka dalam traveling kita akan benar-benar bijak mengelola keuangan. Jadi kalau bisa tidur di dorm hostel, kenapa ambil hotel. Jadi kalau bisa tidur di bandara kenapa ambil dorm hostel. Jadi kalau bisa tidur numpang di tempat kenalan, kenapa harus tidur di bandara....huehehehe. Ini analoginya saja. Artinya, kita mulai berpikir hemat, supaya traveling kita tidak menghabiskan duit. 

2). Berpikirlah bagaimana caranya balik modal. Kalo budget traveling kita Rp 1 juta, setidaknya kita harus mengupayakan dari traveling itu akan ada hasil Rp 2 juta :).

Kata kuncinya adalah "pengalaman" dan "pengetahuan". Semakin kita sering traveling, semakin kita memiliki pengalaman dan pengetahuan. Tidak banyak orang yang memiliki ini. Nah, itulah hal-hal yang bisa kita jual. Dari dua poin itu, terus gimana implementasinya supaya gak terdengar seperti sebuah omong kosong? Sabar, yuk mari...saya mau berbagi:

a. Dari satu destinasi, kita bisa membuat tulisan untuk aneka media:
  • Bikin buku : banyak hunting, banyak googling, banyak jalan ke toko buku, banyak baca (gak harus beli bukunya), lalu tentukan gaya tulisan travelingmu. Mulailah menulis, mencari informasi bagaimana cara mengirimkan naskah ke penerbit. Yang tidak banyak orang tahu, banyak penerbit yang mencari naskah. Jadi kepentingan hadirnya sebuah buku itu bukan hanya satu sisi dari penulisnya saja. Yang tidak kita tahu, banyak editor yang kebingungan mencari naskah (yang bagus tentu saja). So, mulailah menulis. Duitnya lumayan lho, bisa buat jalan-jalan ke luar negeri, karena kita mendapatkan royalti standar 10% dari harga buku dikalikan jumlah yang terjual.
  • Bikin tulisan perjalanan buat majalah/koran/media lainnya: lagi-lagi kita harus pintar-pintar mencari informasi. Paling gampang, kita beli satu majalah wisata. Biasanya mereka menerima naskah dari luar. Nah, contoh aja model tulisan mereka, lalu tulis ceritamu sendiri. Duitnya lumayan lho. Saya pernah nulis sejam doang untuk satu majalah wisata terkenal dapat Rp 2,5 juta. Salah satu koran terkenal di Jakarta memberikan honor Rp 700.000 - Rp 1 jutaan untuk tulisan perjalanan. Untuk koran daerah, masih di kisaran Rp 300.000 - Rp 500.000 untuk satu tulisan. Dan....untuk membuat tulisan ini, saya nggak harus jalan-jalan lagi. Inget, satu kali jalan-jalan kita bisa bikin banyak sudut pandang berbeda untuk banyak tulisan. Satu dikirim ke majalah, satu dikirim ke koran, satu masukin blog dll...tapi inget, jangan sampai masing-masing tulisan yang dikirim ke berbagai media itu sama persis. Bisa-bisa Anda di-blacklist media karena dinilai mengirimkan tulisan double.
  • Ngeblog: ini salah satu sumber uang juga. Meskipun jalannya nggak secepet nomor satu dan dua. Saya ngeblog awalnya karena suka nulis. Lagian, banyak tulisan dari traveling saya yang tidak dimuat di media atau di bikin buku. Akhirnya saya konsisten nulis di blog. Oya, blog yang bagus menurut saya adalah blog yang ditulis dengan semangat "bukan untuk nyari uang" tetapi karena kita suka. Tenang saja, pada akhirnya, uang akan mengikuti kalau blog kita bagus. Blog yang bagus, menurut saya lagi, juga blog yang memiliki tema, berkarakter, dan berbeda. Sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan duit untuk promosi melalui blog. Kenapa? sifat personal yang terkandung dalam tulisan di blog membuat orang lebih percaya, daripada orang melihat iklan di koran atau TV misalnya. Alhasil, seperti saya, meskipun belum terlalu banyak, tetapi bisa dapat duit dari bikin tulisan di blog. Bisa jalan-jalan gratis ke luar negeri dari nulis di blog (dan dapat uang saku, dan tiket pp dibayari, dan dijamu kayak raja huehehehe). Satu postingan bisa dihargai mulai Rp 800.000-Rp 1,2 juta. Kalau yang jalan-jalan gratis, biasanya semua budget perjalanan kita di-cover, belum lagi hotel yang bagus, makanan enak, dan masih dapat uang saku.
  • Nah, duit lainnya datang dari mana? saya juga menjadi travelplanner. Apa itu? Travelplanner terjemahan bebasnya sih kayak orang yang meng-arrange traveling orang lain/grup. Tugasnya macam-macam, mulai menjadi tour leader, bikin itinerary-nya, booking-in tiket pesawat, dan lain sebagianya. Duitnya lumayan untuk kerja selama tiga hingga empat hari saja (biasanya saya bikin short trip). Dalam satu kali trip dengan perjalanan sekitar 4 hari, saya bisa mendapatkan duit antara Rp 1 juta-Rp 2 juta bersih, selain akomodasi kita sudah ter-cover. Tetapi jasa ini mengandung risiko nombok juga, misalnya terkait fluktuasi harga tiket pesawat. Saya pernah sudah deal dengan orang untuk harga tertentu, hanya dalam hitungan jam tiket pesawat naik dua kali lipat harganya :).
  • Beberapa teman yang saya kenal juga membuka jasa booking tiket pesawat. Ini karena memang booking  tiket pesawat itu gampang-gampang susah. Kalau kita biasa traveling secara independen, tentu tidak susah ya melakukan pekerjaan ini. Saya sendiri belum punya pengalaman membuka jasa ini dan kurang tertarik, tapi menurut saya...ini bisa Anda coba.
  • Saya punya banyak kenalan pemilik hotel kecil, guesthouse, homestay. Mereka sudah menawarkan kerja sama, misalnya saya bisa mendatangkan tamu, maka saya akan mendapat persen. Sejujurnya, saya belum pernah mempraktikkan hal ini. Tetapi, ini bisa Anda coba. Lumayan juga buat nambah-nambah uang saku. Biasanya pemilik guesthouse menawarkan 10% untuk satu tamu yang menginap.
  • Jualan merchandise traveling. Saya pernah sih jualan kaos. Habis terjual, tetapi memang saya kurang telaten jadi tidak terlalu fokus di sini. Bagi yang punya jiwa marketing, ini bisa dijalankan. 
Nah, itu beberapa pengalaman saya tentang bagaimana cara mendapatkan duit dari traveling. Kalau ada yang mau berbagi cara lainnya untuk mendapatkan duit dari traveling, silakan sundul yak :)

Regards,

A

25 comments:

Fardelyn Hacky said...

Berarti postingan yang saya komen ini dapat bayaran, tho? Wow! Luar biasa!

Ohya mas ari, itu majalah-majalah apa yang ngasih honor segede itu?

Makasih

Happy Wijaya said...

"Semakin kita sering traveling, semakin kita memiliki pengalaman dan pengetahuan."

pantesan waktu nanya ke Kak Rini, beliau menyarankan utk memperbanyak jalan-jalan. hehe

artikelnya memberikan pencerahan dan tentu bia mengubah mindset pembacanya bahwa traveling itu menghasilkan! membuat kita kaya, minimal kaya cerita dan pengalaman. hehe

salam (traveler) sukses! :)

Ariy said...

@fardelyn : nggak...yang ini postingan tidak berbayar kok. Hahaha...yang segede itu misalnya Garuda Inflight Magazine, etc :)

@Happy : wah senangnya ketemu lagi dengan orang yang selalu happy. Membuat energi positif saya selalu muncul. Salam balik ya bro

milyuner-rekson.blogspot.com said...

nice writing
aku dulu pernah nulis di mana tuh, artikel.com
setiap tulisan dihargai 100 rb, tapi sayang websitenya sudah tutup

tulisan yang bagus, moga moga apa yang disampaikan benar adanya

Ariy said...

terima kasih berkunjung. Semua poin di atas adalah pengalaman saya pribadi, kecuali yang jualan tiket pesawat saya belum pernah lakukan. Untuk membuktikan benar tidaknya, bisa dicoba, termasuk apakah honornya seperti saya tulis di atas. Selamat mencoba

iwok said...

Setuju! Saya pernah nulis artikel traveling di majalah dan honornya asyik banget, padahal saya jalan-jalannya ke pinggiran kota saja. hehehe

Ariy said...

Nah...nah... :)

Agussssss said...

Komen mase....dibayar boleh gak juga akur... :)..sing penting baca dulu buat nambah kanuragan....MAmpir pagi...

Unknown said...

setuju kalo jalan2 harus dapat duit hehehehe. Tapi siapa yg mau bayar saya yaaa??? heheheehehe

Langen Rahdrianto said...

Kalau mau booking hotel lewat http://bookingstarhotel.blogspot.com/. Jadi bisa bagi-bagi sama teman...

Dan kalau mau oleh2 madiun tanpa harus datang ke Madiun kunjungi saja www.camilankhasmadiun.com

"D" said...

wah, keren donk jalan2 malah dapat duit.
doakan saya bisa ngikut jejak agan ya.
maklum masi belajar nulis, spa tw bsa kya agan ntar.. hehe

Winda Provita said...

Wah kece ini artikelnya ~ :D

Ariy said...

terima kasih kakak2 atas kunjungannya.

@Rinaldi: kalau untuk majalah, coba kau amati majalah travel atau majalah umum/ koran yang memiliki rubrik traveling. Biasanya mereka mencantumkan ketentuan pengiriman naskah dan kemana naskah dikirimkan selain ketentuan teknis lainnya. Coba kirimkan ke mereka.

Kalau untuk penerbit buku,pertama kau ke toko buku deh, lalu amati buku2 perjalanan, dan cari penerbitnya siapa. Nah, amati juga karakter masing2 penerbit terkait buku yang mereka keluarkan. Misalnya, oh ternyata Gramedia suka jenis penulisan buku traveling model A, atau penerbit ini suka model B, dst. Lalu, cocokkan dengan gaya tulisan atau tulisan model apa yang akan kamu tulis. Lalu cek situs resmi masing2 penerbit (biasanya penerbit gede punya), dan di sana akan dengan mudah kau temukan bagaimana cara mengirimkan naskah. Kirimkan saja jangan takut ditolak.

Oke, semoga berhasil.

Anonymous said...

Mantep banget artikel ini...Saya juga blogger yang nggak kepikiran cari duit dari tulisan hehe...gara-gara takut salah alias udah minder duluan kalo mau masukin artikel di majalah2.
Nice pokoke Mas Ari... :)

Kharis said...

Alhamdulillah dapat pencerahan dari Kang Ari. STUJU !!! Jalan jalan bisa mendulang rupiah lohhh....


SUKSES SUKSES SUKSES

Alfredo said...

wow.. artikelnya sangat bermanfaat sekali mas ari.
saya juga mulai hoby traveling sejak tahun 2009 n itu jadi titik change of my life. tapi setelah membaca artikel mas ini saya jadi tau passion saya apa. saya bekerja di kantor tapi tipe orang yang sangat cepat bosan dengan rutinitas hehehe.. jadi kalau saya traveling and bisa dapat uang dari situ, why not? saya bisa living dari traveling hehehe..

sukses terus mas ari

regards
edo

Ariy said...

@Alfredo makasih mas sudah mampir. Semoga Anda juga bisa menjadikan hobi traveling sebagai pekerjaan :)

sukses

Enry mazni said...

wah infonya keren, saya baru menerbitaknan beberapa artikel tentunya tentang pengalaman saya pribadi selama travelling, saya udah lumyana lama dalam nge blog tapi baru 1 tahun terakhir ini mulai untuk nge blog tentang pengalaman travelling saya..
berharap bisa share info apa yang saya dapat selama travelling

Unknown said...

salam kenal ya...hohoho...klo baca tulisannya kayaknya ngalir ya dapet duit hasil dari jalan-jalan. Semoga saya ketularan mas journo ngalirrrrrrrr....:)
tulisan ini bikin semangat untuk terus nekuni dunia tulis menulis. :)

cara mudah memulai bisnis online said...

Terima kasih infonya gan, sangat bermanfaat, saya akan sarannya ke teman teman di sulawesi

Unknown said...

salam kenal mas,situs2 atau majalah apa ya mas yang kira-kira nerima kirim artikel perjalanan?mungkin bisa di share ke kita2 mas :)
footsteps-travel.blogspot.com

Ariy said...

@Kurniawan Putra

Banyak mas. Khususnya majalah-majalah wisata (coba anda ke toko buku Gramedia ke bagian majalah). Kebanyakan menerima tulisan pembaca. Kemudian inflight magazine. Kalau naik pesawat itu kan ada majalah internal maskapai, biasanya juga menerima tulisan. Misalnya Garuda Inflight Magazine, Airasia Inflight Magazin, etc.
Majalah dan media massa umum juga beberapa memiliki rubrik jalan-jalan. Seperti "Perjalanan" Koran Tempo edisi Minggu. Untuk koran, kebanyakan edisi minggu.

Gutlak.

Ariy said...

@Kurniawan Putra

Banyak mas. Khususnya majalah-majalah wisata (coba anda ke toko buku Gramedia ke bagian majalah). Kebanyakan menerima tulisan pembaca. Kemudian inflight magazine. Kalau naik pesawat itu kan ada majalah internal maskapai, biasanya juga menerima tulisan. Misalnya Garuda Inflight Magazine, Airasia Inflight Magazin, etc.
Majalah dan media massa umum juga beberapa memiliki rubrik jalan-jalan. Seperti "Perjalanan" Koran Tempo edisi Minggu. Untuk koran, kebanyakan edisi minggu.

Gutlak.

Unknown said...

Menghasilkan uang di blog selain sebagai travel blog ada lagi kah yang lain? Misalnya berbagai tips ada di sana, atau sekadar share ilmu psikolog gitu?
Soalnya udah terlalu banyak travel blog yang jadinya kurang menarik. Belum lagi kalo kurang foto, buat travel blog itu nilai minus kan? Kita tahu lah kalo sekarang ini kita (pengguna internet) lebih suka dimanjakan oleh sesuatu yang berwujud visual. Itu alasan adanya info grafik. Lebih cepet ngerti. Lebih mudah diingat. (aduh ngalor ngidul deh)
Nah kalo selain travel blog ada lagi kah?

Sekalian nih, silakan dikunjungi sesukanya :D
Rental Mobil Jogja Semberani

Ariy said...

@Pradis Tiany

memang travel blogger sudah bejibun. Tetapi masing-masing punya kekhasan. Biasanya aspek aspek khas, personal, menjadi kekuatan suatu blog. Selera aja sih mau pilih mana. Tetapi kunci utamanya menurut saya sebenarnya lebih kepada konsistensi untuk posting dan memberikan artikel yang menarik dan berguna bagi pembaca. Jangan kayak saya yang mulai kendor posting hehehe.

Selain travel blog? coba jadi vlogger. Traveling sambil berbekal kamera video (pake hp juga bisa), lalu posting di youtube. Pasarnya gede, pemainnya sedikit.

Gutlak ya