Sunday, February 10, 2013

Es Conglik Versi Semawis


Hey, Journer
Ini janji saya untuk membandingkan es puter Semarang yang legendaris, yaitu Es Conglik, antara versi Es Conglik Simpang Lima di tulisan sebelumnya, dengan Es Conglik versi Semawis. Weekend kemarin, akhirnya saya menemukan es ini di Semawis, pusatnya kuliner di Pecinan Semarang.

Dari tampilannya saja, Es Conglik di Semawis lebih atraktif dan membuat saya tertarik mencoba, mengingat - sekali lagi saya tegaskan - saya pecinta segala es :). Topping-nya yang aneka rupa membuat tampilan Es Conglik versi Semawis lebih menarik dibandingkan dengan versi Simpang Lima yang polosan atau maksimal diberi meses saja. Pada Es Conglik versi Semawis, topping yang ditawarkan antara lain mutiara, agar-agar, roti tawar potong dadu, meses, kelapa muda, serta untuk yang rasa durian dicemplungin satu biji durian :). Kita bisa memilih isi topping yang akan menemani es puter utamanya. Basic-nya, es puternya hampir sama dengan yang di Simpang Lima, namun serutannya lebih lembut.

Secara rasa, tentu Es Conglik versi Semawis lebih menggoda. Es puternya yang lebih lembut, akan bermain di lidah ditemani kenyalnya mutiara (yang bila dingin memang akan lebih mengeras), kemudian ada kenyalnya agar-agar, dan topping lainnya. Sementara versi duriannya yang ada biji durian, membuat kita menikmati rasa dan harum durian aslinya.

Secara harga, memang harga Es Conglik versi Semawis lebih mahal yaitu Rp 15.000 per porsi (satu mangkuk agak kecil). Sementara di Es Conglik Simpang Lima hanya Rp 10.000 per porsi. Bagi saya, lebih baik saya mengeluarkan Rp 15.000 tapi puas, daripada Rp 10.000 tapi nyesel.

Nah, kalau sudah begitu, pilihan di tangan Anda. Selamat mencoba,

regards,

A






2 comments:

Yudi Darmawan said...

ini tergolong promosi gak ya, hehe..

Ariy said...

kebetulan pas nulis ini saya tidak dibayar pihak manapun. Jadi ini murni pendapat saya. Kalau kemudian yang enak dinilai enak, yang jelek dinilai jelek, maka berlomba-lombalah memberikan hal bagus bagi costumer :).