Ada rencana traveling on budget ke Bandung? Bingung soal penginapan? Kali ini saya akan berbagai pengalaman menginap di Venice Guesthouse, Bandung. Kali aja Anda cocok dan pengen nginep juga. Seperti biasa, saya perlu sampaikan dulu, kalau review ini tidak berbayar alias bener-bener pengalaman saya. Jadi kalau bagus diomongin bagus, kalau jelek ya maap yee...musti diomongin juga.
Pas ada acara di Bandung April lalu, saya sudah mengincar Venice Guesthouse ini, setelah melakukan hunting di beberapa agen booking hotel online. Pilihan saya jatuh kepada Venice Guesthouse. Ini karena kedatangan saya ke Bandung menggunakan kereta api, dan lokasi Venice Guesthouse nggak jauh dari Stasiun Kereta Api Bandung.
Kedua, tentu soal harga yang menurut saya relatif ramah. Saya lihat, gambar kamarnya juga bagus. Alhasil, saya sudah ancang-ancang bakal booking penginapan ini. Tapi nggak disangka, di last minute, ternyata sudah di-bookingin sama panitia yang mengundang saya mengisi acara di Bandung, setelah mereka sebelumnya nanya saya pengennya tinggal di mana.
Saya tiba selepas maghrib, menuju ke Venice Guesthouse yang berada di Jl Kebon Sirih No 6, Bandung. Lokasinya kalau nggak salah nggak jauh dari rumah dinas Gubernur Jabar. Posisinya berada di pojokan, kecil, tapi menarik. Beberapa pedagang di warung sekitar bahkan ada yang belum tahu kalau bangunan itu adalah guesthouse. Yang mereka tahu, Venice Guesthouse dulunya adalah restaurant.
Masuk ke dalam lobby-nya, saya melihat pemandangan keren, bersih, ditata dengan konsep yang dominan kayu yang membuat kesan hangat saat memasukinya. Ada semacam bar yang berfungsi untuk melayani tamu hotel maupun melayani tamu yang makan di sana. Penataan interiornya cantik. Staf melayani cukup ramah dan cepat. Mereka tidak mengenakan seragam khusus, jadi saya berasumsi ini semacam penginapan yang dijalankan oleh keluarga.
Saya sudah di-bookingkan kamar double bed di lantai bawah. Secara keseluruhan, bangunan guesthouse ini tidak besar, bahkan tidak memiliki halaman. Hanya ruang sisa di depan guesthouse yang menyatu dengan trotoar dan digunakan untuk parkir motor.
Untuk fasilitas kamar, konsepnya minimalis, dengan pilihan private bathroom maupun sharing bathroom. Saya menempati kamar dengan kamar mandi dalam, dengan fasilitas AC, TV LED, meja kecil, dan kamar mandi modern dengan wastafel kecil di samping bed, serta air panas.
Kalo bagi saya sendiri, cukuplah. Tetapi kalau diisi dua orang atau lebih memang akan terkesan sesak. Kamar saya juga tidak ada jendela. Kalau dibandingkan harga, untuk double bed dengan kamar mandi dalam yang sekitar Rp 200.000-an, saya pikir reasonable. Untuk single bed dengan kamar mandi berbagi, harga mereka di kisaran Rp 125.000 - Rp 150.000.
Wifi saat saya di sana, tidak bagus. Akhirnya saya menggunakan internet dari smartphone. Sarapannya standar nasi goreng, tetapi porsinya memang saaaaangaaat kecil. Teman saya cewek bahkan sempat kaget dan spontan berteriak "Kok cuma segitu??" dan saya telat membekap mulutnya karena nggak enak kedengeran yang punya hotel hihii.
Secara umum, fasilitas lumayan sih. Selain soal wifi yang nggak oke, dan TV di hotel yang salurannya nggak jelas alias bruwet. Oya, sempet juga sih saya pesan kopi dan saya mau bawa ke kamar, dicegah oleh petugasnya. Kata dia, "Nggak boleh dibawa ke kamar Mas."
Saya heran, "Oh nggak boleh? Kenapa mas?" tanya saya.
Setelah bergumam nggak jelas, akhirnya dia menjawab "Ya boleh sih, cuma kalau kena sprei, akan dikenai charge tambahan," jawabnya. Yaelah. Saya mau ngopi sambil duduk manis kali. Bukan mau ngopi sambil guling-gulingan di tempat tidur hihihi.
Apapun, saya boleh bilang guesthouse ini cukup nyaman dengan harga reasonable bagi Anda yang mau jalan-jalan ke Bandung.
Met nyoba yak,
Ariy
Keterangan: foto2 milik Venice Guesthouse.
1 comment:
Terima kasih Mbak Ai, sudah berkunjung ke blog saya. Kapan2 saya mampir ke tempatnya deh :)
Post a Comment