Sejujurnya saya mengenal hostel juga baru saja setelah saya melakukan perjalanan ke luar negeri pertama saya. Saya pikir waktu itu teman saya salah ngomong, hotel menjadi hostel. Wajar saja, mungkin orang awam juga tidak terlalu mengenal istilah hostel ya.
Kita lebih mengenal hotel, penginapan, losmen, guesthouse, homestay, dan lain sebagainya. Hostel dalam terjemahan bebas saya adalah sama dengan penginapanlah. Namun lebih ramah di kantong, karena harga kamarnya biasanya murah juga. Hostel ada yang memiliki kamar private layaknya hotel, serta kamar bersama yang biasa disebut dorm. Kalau private room tidak perlu dijelaskan ya, karena sama dengan kamar hotel. Tetapi kamar dorm mungkin bagi banyak dari kita yang belum mengenalnya. Ini adalah satu kamar besar yang memiliki beberapa tempat tidur (biasanya tempat tidur tingkat). Nah, dalam satu kamar kita bisa tinggal dengan tamu lainnya. Terus berapa orang dalam satu kamar tuh?
Well, saya pernah tinggal di dorm yang dihuni empat orang, hingga dorm yang dihuni 22 orang dan tempat tidurnya terisi semua. Hah? iya serius. And it was more than fun ;)
Awalnya mencoba dorm, saya agak sedikit resah. Bagaimana ya nanti tidur dengan orang lain dalam satu kamar? bagaimana kalau saya ngorok dan teman saya terganggu ? atau sebaliknya bagaimana jika teman saya mengganggu istirahat saya? bagaimana kalau ada yang serem? apakah nanti barang-barang saya aman? dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Tetapi setelah mencoba, dan merasa nikmatnya dan murahnya, maka saya kemudian malah nyandu hahahaa.
Jadi harga dorm ini sangat murah. Di Singapore misalnya, saya mendapatkan harga 19 SGD sekitar Rp 133.000 per malam. Ini termasuk sangat murah lho, karena rata-rata kamar murah di sana bisa 25 SGD atau Rp 175.000 per malam ke atas untuk private room di hostel, sementara kalau kamar hotel semalam minimal sekitar 80 SGD atau sekitar Rp 560.000/malam. Tuh kan, apa saya bilang? murah kan? dan yang hebatnya lagi, saya boleh menawar lho. Waktu itu di Singapore, mereka awalnya pasang harga 22 SGD, sampai kemudian saya tawar jatuhnya 19 SGD. Dan yang menyenangkan lagi, saya mendapatkan gratis semalam, karena saya tinggal 4 malam di sana. Jadi hanya bayar 3 malam saja. :)
Meski kamar saya di Singapore untuk 22 orang, tetapi sangat nyaman menurut saya. Kasurnya bersih, bantalnya bersih, selimut, dan AC-nya dingin mampus :). Kamar mandinya shower dan lumayan kenceng lho, serta bersih tentunya. Selain itu, saya dapat breakfast gratis setiap pagi, roti, ada toaster juga, selai strawberry, mentega, dan yang penting tidak dibatasi berapa jumlahnya dan bisa ambil sendiri. Kadang saya bikin dua, satunya buat bekal jalan-jalan. Belum lagi internet gratis dan TV kabel, serta ada wifi.
Di Malaysia, harga kamar hostel yang dorm rata-rata 30 RM atau sekitar Rp 85.000. Ini misalnya di kawasan Bukit Bintang. Kamarnya memang tidak besar. Tapi kalau cuma untuk tidur dari petualangan kita ya sudah cukup bagus. Dapat breakfast juga, serta ada internet, top roof buat bersantai, dan lain sebagainya :).
Di Thailand, saya bisa mendapatkan kamar dorm mulai 100 Baht atau sekitar Rp 28.000 di kawasan Khao San Road. Gila, murah mampus kan? meski fasilitasnya lebih minim, tetapi saya selalu berprinsip, kita traveling kan bukan untuk pindah tidur. Kalau pun fasilitas pas-pasan juga gak papa. Yang penting bisa tidur pules.
Di China, saya mendapatkan kamar dorm untuk empat orang. Awalnya saya ambil private room, tapi di kota lain saya kemudian memilih dorm, selain hemat juga asyik bisa bergabung dengan traveler lain. Saya bisa dapat kamar dorm mulai 30 CNY atau sekitar Rp 40.000-an. Bahkan ada lho yang dorm yang cuma Rp 10.000 semalem. Haaah?? serius.
Kenapa saya suka dorm dan hostel:
1. Murah. Adalah alasan utama saya. Sebagai orang yang selalu traveling on budget, harga murah adalah prinsip utama.
2. Dapat teman traveler dari berbagai belahan dunia. It was fuuuuuuuun...so good!! Utamanya kalau Anda mengambil kamar dorm yang tidak terlalu besar, misalnya untuk empat atau enam orang dalam satu kamar, maka akan ada interaksi yang lebih intim dengan penghuni lain. Ini saya rasakan di China. Saya pernah satu kamar dengan Robin, cewek 23 tahun dari Amerika Serikat, satu cewek dari Jepang, serta satu cowok dari China. Di lain kota, saya juga satu kamar dengan traveler lain. Sebelum tidur, biasanya kami ngobrol, saling tukar pengalaman, cerita-cerita soal budaya masing-masing negara, tukar makanan, dan lain sebagainya. Dan bukan tidak mungkin kita juga bisa traveling bareng di negara itu. Di Singapore, pengalamannya agak berbeda, karena saya berada di kamar untuk 22 orang. Tetapi saya terlibat dengan obrolan asyik dan lama dengan seorang traveler dari Jerman serta dari Singapore.
3. Tinggal di hostel sangat nyaman, so homy !! seperti tinggal di rumah dengan keluarga besar. Saya merasakan sekali saat berada di Singapore, di mana saya tinggal dalam waktu lima hari. Mulai terjalin komunikasi bagus dengan para stafnya, dengan orang -orang yang tinggal di sana, dan pada akhirnya pas mau pulang merasa ada yang tertinggal....hmmm...
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan bila tinggal di dorm:
1. Kita harus siap dan menyadari bahwa kita akan berbagi kamar dengan orang lain. Tidak cuma satu, mungkin belasan bahkan puluhan. Jangan komplain kalau ada yang ngorok atau memiliki kebiasan tertentu yang mungkin mengganggu, misalnya jorok. Ini penting, karena bila tidak, anda akan terkaget-kaget. Apalagi jika anda adalah orang yang manja. Di Singapore, ada seorang traveler muda dari Jepang yang pada tengah malam memaki-maki seorang traveler bule gara-gara si bule ngoroknya kenceng banget. Si Jepang yang tidur satu bed dengan saya, dia di kasur bawah dan saya di atas, bukan orang yang tepat untuk tinggal di hostel dorm. Dia seharusnya menyadari, you got what you paid. Dia seharusnya lebih tepat tinggal di hotel dengan privasi. Saya kasihan dengan traveler bule itu, karena malam itu juga dia check out setelah berantem dengan si Jepang.
2. Jangan egois. Misalnya menggunakan kamar mandi, atau penggunaan lampu. Mayoritas biasanya lampu kamar dipadamkan. Beberapa hostel memiliki lampu baca di sisi kasurnya. Namun ada juga yang tidak. Nah, bila tidak ada lampu baca, sementara anda ingin membaca, ya anda harus mengalah, misalnya pergi ke lobby saja untuk membaca dulu.
3. Jangan pelit. Bila kita memiliki makanan, kita bisa tawarkan ke orang yang dekat dengan kita di kamar itu. Mendapat teman baru akan sangat menyenangkan.
4. Jangan menutup diri. Coba sering membuka percakapan dengan beberapa tamu lain. Siapa tahu mendapatkan teman untuk bisa diajak traveling bareng di negara itu. Pasti menyenangkan.
5. Jaga benar barang-barang bawaan Anda. Memang setiap tamu biasanya akan mendapatkan loker dan kuncinya. Tetapi kadang bila kita membawa backpack, biasanya tidak bisa masuk ke loker dan hanya ditaruh di kasur. Nah, pastikan barang-barang berharga sudah Anda pindah dari backpack ke loker, dan jangan meninggalkan kunci tergantung di loker. Bila masih merasa tidak aman, titipkan barang berharga di pengelola hostel. Biasanya mereka memiliki safety box.
6. Jangan tinggalkan paspor di hostel. Bawa kemana pun Anda pergi.
7. Satu lagi yang paling penting, bila Anda masuk kamar dorm yang buat cewek dan cowok, jaga benar-benar sikap Anda. Jangan sampai kena pasal sexual harrasment yaaaa :)
Menyenangkan bukan? makannya, jangan ragu untuk tinggal di hostel. Bagi cewek, tersedia kok dorm khusus cewek. Selain juga ada yang untuk campuran cowok cewek, atau hanya cowok saja. Oya, saya sempat mendapatkan pertanyaan, mungkinkah ada tempat ibadah di dorm bagi yang beragama Islam? Sejauh ini saya belum melihat dorm yang memiliki fasilitas itu. Hanya di China saya mendapatkan kamar dorm luas dan ada space untuk sholat. Biasanya memang kamarnya tidak terlalu lebar. Saran saya, cari hostel di dekat mesjid. Di Singapore banyak kok mesjid, apalagi di Malaysia. Bahkan di Bangkok, Anda bisa mendapatkan mesjid besar di kawasan backpacker Khao San Road. Di mesjid menjadi pilihan karena tentu saja memang tempat sembahyang dan kebersihannya terjaga.
Untuk booking kamar, paling mudah melalui www.hostelworld.com atau www.hostelbookers.com. Menggunakan kartu kredit dan kena charge untuk uang muka. Tetapi bila ingin yang tidak pakai uang muka dan kartu kredit, langsung saja ke situs resmi hostel yang bersangkutan, biasanya ada fasilitas untuk booking. Bila tidak, biasanya mereka memberikan alamat email yang bisa dihubungi. Kelemahan booking langsung ke situs resmi adalah, kadang nunggu konfirmasi atau email balasan lamaaaa banget. Bahkan bukan tidak mungkin kita tidak akan mendapatkan balasan.
Bila sudah tahu gimana rasanya menginap di dorm, maka bukan tidak mungkin Anda akan selalu melakukannya dalam traveling. Murah, nyaman & aman. Selamat berlibur !!
regards,
A
6 comments:
great article ariy.. lengkap, padat dan menarik. teruskan berkongsi dengan kami ya ;p
salam nusantara
pastinya bertukar makanan menjadi kegiatan yang paling dinanti yaaa.... hohoho kumpul nggak kumpul yang penting makan
ya kami setuju, tidur di dorm hostel sangat horny.. heee...
@Azrai: thanks
@Diny: sampai gak bisa tidur lho nunggu sesi makan bersama. Tuker makanan - maksudnya mereka kasih aku makanan, aku tuker dengan rasa terima kasih - wink*
@AieSha: hahahaha..so homy and horny hahahahhaha
mas ai, itu dorm yg di singapore nama dan alamatnya apa ya?
ada contact-nya ga mas?
boleh mnt tlg d krm ke emailku mas? anggraini@gmail.com
makasi.. :)
hadeuh telat merespons pertanyaan Dee, itu di Ark Lodge 259. Googling aja kalo update harganya.
Post a Comment