Perjalanan kita kali ini adalah ke Pulau Garam, Madura. Meskipun ini adalah perjalanan lawas, tapi siapa tahu berguna bagi Anda yang mau mbolang ke sana. Kali ini saya ajak Anda ke Pantai Lombang, di ujung timur Pulau Madura, yaitu tepatnya di Sumenep.
Pantai Lombang terletak di Kecamatan Batang Batang, sekitar 30 kilometer dari tengah Kota Sumenep. Rada susah menuju ke sana, karena transportasi yang paling mudah adalah menumpang mobil colt plat hitam, seperti L-3000. Itu juga tidak setiap saat ada. Perkiraannya sekitar Rp 50.000 - Rp 100.000. Kalau ngetripnya bareng-bareng dan bergotong royong, mungkin akan lebih murah. Saya ke sana kebetulan bersama teman pakai kendaraan pribadi. Itu pun benar-benar untung-untungan. Berangkatnya udah siang, dan mikir jangan-jangan sampai di sono udah gelap lagi.
Di sepanjang jalan yang kami sendiri tidak tahu apakah rutenya benar atau kagak karena hanya berbekal keyakinan, kami sering berpikir untuk putar balik ke Sumenep. Apalagi kalau sudah masuk jalan yang sepi dan kanan kiri pepohonan doang...semakin membuat kami ragu, lanjut enggak yaa...hadeeuh.
Persoalan lainnya adalah minimnya petunjuk arah menuju ke Pantai Lombang, itu yang membuat 30 km menjadi terasa lebih panjang, karena pikiran kami hanya menebak-nebak kapan sampainya. Tetapi karena terlanjur basah, nyemplung sekalian...dan akhirnya sampai juga.
Sekilas pantai ini bagian depannya tidak seperti lokasi wisata pada umumnya, yang ada loket khusus penanda pintu masuk utama misalnya. Jadi kami seakan masuk ke pantai yang masih perawan. Ada sih yang menarik tiket masuk Rp 3.000 waktu itu, tetapi sepertinya...ini asumsi saya lho ya....sepertinya tidak resmi. Dari yang saya denger dari bisik-bisik tetangga, eh bisik-bisik orang setempat, yang menarik tiket masuk adalah petugas perwakilan pemerintah desa setempat. Konon, pengelolaan pantai ini masih ada persoalan. Yang saya dengar, masyarakat setempat tidak ingin pengelolaan secara profesional oleh pemerintah, karena justru dinilai akan membawa efek buruk bagi warga setempat.
Terlepas dari persoalan pengelolaan, saya melihat pantai ini beda ya dengan banyak pantai lainnya. Begitu masuk, yang mendominasi adalah tanaman Cemara Udang. Kanan kiri sebelum bibir pantai banyak sekali tumbuh Cemara Udang. Beberapa yang masih muda, dikembangbiakkan oleh masyarakat setempat. Di Indonesia, konon Cemara Udang hanya tumbuh di beberapa wilayah di Madura. Pantai Lombang salah satu habitat aslinya. Tempat lain, konon hanya ada di China (correct me if I'm wrong yak ). Dulu, sebelum melihat potensi Cemara Udang, warga Madura hanya menggunakan ranting-ranting dari Cemara Udang untuk kayu bakar. Tetapi setelah tahu nilai lain dari pohon ini, yaitu sebagai tanaman hias, Cemara Udang diburu menjadi salah satu tanaman hias yang mahal harganya. Karena perburuan besar-besaran, akhirnya Bupati Sumenep mengeluarkan SK larangan mengambil Cemara Udang dari kawasan Pantai Lombang.
Bagaimana potensi wisatanya? kalau dari pantainya sih biasa aja ya. Hanya memang panjang sekali garis pantainya, yaitu 12 kilometer. Ombaknya relatif tenang. Sayangnya (seperti banyak pantai lain di Indonesia) pengunjung suka buang sampah sembarangan, jadi beberapa titik terlihat kotor. Bagusnya, pas saya ke sana, pantai ini terlihat sepi. Anda juga bisa menikmati kelapa muda utuh seharga Rp 5.000-an sebijinya dari penjual yang banyak mangkal di sana. Laper ? coba aja rujak cingur. Nah, kalau lagi ada rencana ke Madura, mampirlah ke Pantai Lombang.
Cheers,
A
2 comments:
Kerennn., Pengen deh jalan2 ke Pantai Lobang Sumenep Madura.
pernah dulu ke Pantai Lombang Sumenep 2x bareng temen2 tapi masih belum kesana sama istri, semoga suatu saat bisa menikmati cemara udang.. ;)
Post a Comment