Wednesday, December 4, 2013

Tiga Lima Homestay - Yogyakarta (hotel review)

Dear Journo,

Kamar yang berada di rerimbunan pohon
Saya menginap di Tiga Lima Homestay beberapa bulan lalu, agak lupa antara September atau Oktober. Nemu homestay ini karena iseng-iseng browsing dan melihat tampilannya kok lucu ya. Kayak dibangun dengan konsep back to nature. Akhirnya weekend itu, saya kontak nomer hotel secara dadakan, dan mereka menyimpan satu kamar untuk saya hingga pukul 18.00 WIB (saya telpon sekitar pukul 16.00 WIB).

Diantar teman, saya meluncur menuju ke homestay ini. Agak susah, karena lokasinya berada di dalam perkampungan, masuk gang kecil. Tapi karena teman saya orang Jogja, jadi akhirnya ketemu juga. Tampilan depan lumayan bagus, kayak rumah biasa yang sejuk, lumayan tenang karena lokasinya tersembunyi. Pohon rindang, dan halaman penuh dengan pepohonan. Not bad-lah.


Resepsionisnya lumayan cekatan, menjawab pertanyan dengan ramah dan cukup profesional. Proses check in sangat cepat dan tidak sampai 10 menit saya sudah diantar menuju ke kamar saya.

Saya mendapatkan kamar di lantai 2, satu-satunya kamar yang tersisa. Harga yang saya dapatkan adalah Rp 183.000 sekian-sekian, lupa persisnya. Menurut saya, harga yang tidak mahal bila dibandingkan beberapa hotel yang pernah saya tinggali di Jogja.

Saya suka suasana rumahannya yang sejuk, dan bersih. Mereka sangat memperhatikan detil. Design homestay sangat kental dengan kayu dan bambu. Tangga menuju lantai dua pakai ubin lawas dengan beberapa sudut dihias tanaman yang ditanam di bambu yang digantung. Bola lampu gantung besar juga menambah bagus design.

Setiap kamar diberi nama daerah di Indonesia, seperti misalnya Jakarta, dan kota lainnya. Dalam hal bahan bangunan untuk kamar-kamarnya, menurut saya tidak sebagus yang terlihat difoto. Pintu kamar saya misalnya, terbuat dari semacam bahan tripleks yang dicat gelap.


  

Jadi mungkin kalau difoto tidak terlihat ya, namun kalau kita langsung pakai kamar, kelihatan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk pintu, sekat, atau ornamen interior lain adalah bahan-bahan murah. Secara umum, tidak terlalu menganggu, tetapi iya...karena pintu kamar mandi saya terbuat dari tripleks juga, maka gantungan bajunya tak kuat menancap di pintu, saat saya gantungi baju saya, tiba-tiba lepas :). Belum lagi kunci kamar mandi yang tidak bisa menutup sempurna. Menurut saya kok salah ya menggunakan tripleks untuk pintu kamar mandi karena tidak akan tahan air. Yang lainnya, kasurnya bagus, bersih, bantal bersih, di dalam juga tersedia TV layar datar, lemari pakaian dan lemari es. AC-nya juga bekerja dengan bagus.


Kamar mandinya juga bersih, dengan toilet duduk model terbaru yang bersih, wastafel, dan shower dengan alas kakinya adalah batu-batu alam. Air hangatnya bekerja dengan baik. Cuma sekali lagi material bangunannya yang memang murah. Jendela di shower misalnya sudah lapuk karena tidak tahan terkena air.

Jadi kesimpulannya gimana nih?


  • Lokasi berada di Jl. Affandi (Gejayan) Kepuh Gg III/946, Gejayan, Yogyakarta agak susah ditemukan kalau kita menggunakan angkutan umum. Tapi cara gampangnya, kalau naik taksi, minta turun aja di seberang Pasar Demangan. Lurus aja masuk gang, lalu belok kanan mentok. Lumayan gak jauh sih dari Ambarukmo Plaza.
  • Untuk harga Rp 183.000 yang saya bayarkan sih worth it. Tetapi harga yang saya cek di www.agoda.web.id paling baru sekitar Rp 285.000. Setiap kamar memiliki design yang berbeda dan menarik.
  • Fasilitas cukup bagus, cuma TV-nya aja channel-nya nggak oke, nggak tau antene-nya yang gak pas atau gimana, tetapi gambarnya sangat tidak jelas. Hanya satu dua channel yang masih mungkin bisa dilihat. Alhasil TV tidak terlalu berguna karena gak disetel sama sekali. Tetapi ini juga mungkin kebetulan saja menimpa kami, nggak tau kamar lainnya ya.
  • Ada persewaan motor yang bisa ditanyain ke resepsionis. Lupa harganya.
  • Sarapannya menurut selera saya juga enak. Nggak tau kalau selera Anda. Ini dia sarapannya:


Sedapkan?? heheh teh hangat, orange juice, roti bakar, buah-buahan. Secara umum, saya memberikan penilaian homestay ini 8 yak...tetapi untuk harga Rp 183.000 lho ya, kalau untuk harga Rp 285.000, saya kasih nilai 7 aja deh :)). Oya, tulisan ini bukan iklan, jadi saya memberikan penilaian bener-bener dari pengalaman saya. Kalau tertarik mencoba homestay ini, silakan. Siapa tahu Anda punya cerita berbeda.

Cheers...

A

No comments: