Thursday, December 22, 2011

Events di Solo yang pantang dilewatkan

Mengunjungi Kota Solo ini akan lebih baik bila kita mengenal agenda tahunan kota ini. Bila ini diketahui, maka kota ini akan lebih layak dikunjungi. Anda akan mendapatkan keaslian kota ini, bonus dengan atraksi tahunan. Agenda tahunan ini memang ada yang diadakan pada tanggal dan bulan yang tidak sama setiap tahunnya. Sehingga, perlu rajin cari informasi. Biasanya pemerintah kota akan mempromosikannya lewat media massa cetak atau online. Namun sebagai pegangan saja, Anda bisa update melalui http://www.surakarta.go.id.  Tetapi, seperti biasa, situs pemerintah memang tidak memuaskan, dan bahkan jarang di update. Jadi harap maklum saja namanya juga plat merah. Sebagai pegangan juga, berikut event-event yang diselenggarakan setiap tahunnya:
1. Karnaval HUT Kota Solo: biasa diselenggarakan setiap bulan Februari. Jatuh tanggal 17 Februari. Pada perayaan Februari 2010 kemarin, digelar karnaval dengan Kirab Boyong Kedhaton dengan melibatkan 3.000 pelajar dan mahasiswa di Kota Solo. Kirab Boyong Kedhaton menggambarkan perpindahan Keraton Kartasura ke Solo. Hampir semua elemen budaya Solo bergerak, mulai dari Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, hingga Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Karnaval ini diplot sebagai agenda tahunan untuk memperkuat daya saing wisata Solo. Karnaval digelar di sepanjang jalan utama Solo yaitu Jl Slamet Riyadi.

2. Solo Batik Carnival (SBC) : Inilah event yang saat ini menjadi jagoan dari Kota Solo. Solo Batik Carnival menampilkan karnaval ala Rio de Janeiro Carnival di Brasil. Kostum dominan batik nan glamour dan atraktif ditampilkan para pesertanya. Solo Batik Carnival yang hingga 2010 sudah memasuki gelaran ketiga kalinya saat ini juga sudah mulai melalang buana, antara lain diundang untuk ambil bagian dalam Festival Chingay di Singapura dan, juga tampil pada pesta budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, pertengahan April 2010. SBC biasanya diselenggarakan setiap pertengahan tahun, seperti SBC terakhir yang digelar bulan Juni. Saran saya, datanglah ke Solo saat penyelenggaraan SBC, Anda tidak akan menyesal.


3. Kirab 1 Suro: Ini adalah kegiatan yang rutin diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta, dan menyedot perhatian ribuan warga Solo dan sekitarnya, bahkan hingga luar daerah. Diselenggarakan setiap malam menjelang 1 Suro atau Tahun Baru Islam. Pada kegiatan ini, pusaka milik Keraton serta Kebo Bule, keturunan Kiai Slamet, diarak dengan rute tertentu. Mau tahu hebohnya? Silakan datang menjelang Tahun Baru Islam atau 1 Muharam menjelang dini hari. Di sepanjang jalur yang akan dilalui kirab ini akan berjubel orang, macet di mana-mana. Dan jangan heran bila melihat orang berebutan kotoran keturunan Kebo Kiai Slamet yang diarak. Konon, kotoran ini membawa berkah bagi mereka yang percaya.
4.  Solo International Contemporary Ethnic Music (SIEM) Festival: Agenda yang relatif baru namun mencuri perhatian nasional maupun internasional ini digelar dua tahunan. Pertama kali digelar pada tahun 2006 di kawasan Benteng Vastenburg, kemudian disusul SIEM 2008 yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran dengan latar belakang angunan kuno Kavalerie-Artillerie milik Mangkunegaran, dan terakhir adalah SIEM 2010 yang digelar di Stadion R Maladi. Menampilkan musik etnik nasional maupun internasional, diikuti oleh pekerja seni dari negara-negara Asia hingga Eropa. Inilah tontonan yang pantas masuk agenda traveling.
5. Solo International Performing Art (SIPA): Awalnya adalah keinginan pemerintah kota untuk menjadikan Solo sebagai Kota Seni Pertunjukan. Lalu hadirlah SIPA 2009, yang diselenggarakan di kawasan Pamedan Pura Mangkunegaran. Sukses gelaran pertama, disusul SIPA 2010 di lokasi yang sama. SIPA pertama diselenggarakan pada bulan Agustus, sementara SIPA kedua digelar bulan Juli. Kegiatan ini merupakan ajang pergelaran dengan materi berupa seni pertunjukan. Acara berskala internasional ini turut mendukung eksistensi Solo sebagai Kota Budaya. Kehadiran SIPA di tengah-tengah masyarakat Solo ini diharapkan dapat mempromosikan Kota Solo menjadi pemersatu semangat kebersamaan dan menjadikan Kota Solo semakin berbudaya. Pesertanya datang dari berbagai negara di seluruh dunia.
6. Sekaten: Sekaten adalah sebuah acara yang diadakan untuk peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud di Yogyakarta dan Solo. Dalam acara ini ada serangkaian upacara, ritual, bazaar, pameran hingga pasar malam yang digelar di alun-alun masing-masing Keraton. Meskipun sekarang ini kepopulerannya sudah sedikit terkikis modernitas, namun Sekaten masih mampu menarik perhatian masyarakat. Kental dengan nuansa perpaduan Islam dan Jawa, acara ini akan mencapai puncaknya dengan digelar Grebeg Muludan. Di Solo, kegiatan biasanya digelar di Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta dan Mesjid Agung yang berada di sebelah alun-alun utara. Puncak dari perayaan adalah keluarnya gunungan yang disusun dari makanan, dari Keraton menuju Mesjdi Agung. Didoakan, kemudian dibagikan ke masyarakat.
Beberapa event lain dari Keraton Kasunanan Surakarta maupun Pemkot Solo, yang skalanya lebih kecil, antara lain:

•    Mahesa Lawung: salah satu ritual yang masih dijalankan Keraton Kasunanan Surakarta, berupa menanam kepala kerbau (Mahesa) jantan (lawung) di Alas Krendowahono, di Desa  Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Salah satu tujuannya adalah menghindarkan dari mara bahaya.

•    Malem Selikuran: adalah event kirab yang dilaksanakan setiap malam ke-21 bulan Ramadhan. Diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Kegiatan ini antara lain dilakukan dengan kirab lampu thing (lentera) serta tumpeng, dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Joglo Sriwedari. Salah satu tujuan acara ini adalah memperingati Nuzurul Qur’an.

•    Pekan Syawalan: adalah kegiatan memperingati bulan Syawal. Biasanya dilaksanakan di Taman Satwa Taru Jurug, ada prosesi Joko Tingkir bersampan di Sungai Bengawan Solo. Beberapa tahun terakhir, syawalan juga dilaksanakan di Taman Balekambang.

•    Bengawan Travel Mart, Festival Kuliner, Festival Dolanan Bocah, dan acara-acara lain kerap diadakan juga di Kota Solo. Kegiatan berbau budaya biasanya dipusatkan di Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Taman Budaya Surakarta (TBS), dan lain sebagainya.
Tidak adanya jadwal pasti agenda tahunan ini memang sedikit menyulitkan kita untuk memilih waktu tepat untuk berkunjung ke Solo. Tetapi dari semua agenda itu, hampir sebagian besar diselenggarakan antara April hingga September.

Rekomendasi:Bagi saya, Solo Batik Carnival adalah agenda yang tidak boleh Anda lewatkan. Urutan berikutnya, masih dalam versi saya, adalah Solo International Contemporary Ethnic Music (SIEM) Festival, serta Solo International Performing Art (SIPA). Tetapi saya sarankan juga, Anda jangan melewatkan Kirab 1 Suro. Acara ini ditunggu-tunggu ribuan masyarakat. Bila beruntung, Anda mungkin akan menemukan moment di mana orang berebutan kotoran kerbau bule keturunan Kiai Slamet.


Sugeng Rawuh ke Kota Solo,

A

1 comment:

Lintang said...

artikel seru.
Baru tau ada SIEM. Mau nonton ah.
Thanks for share