Saturday, February 24, 2018

Pengalaman Nginep di Citihub Hotels Yogyakarta (Review)

Akhir pekan ini menginap lagi di Yogyakarta karena ada meeting. Awalnya dikasih Hotel 1001 Malam yang ada di Sosrowijayan yang deket dengan Jl Malioboro (free cancellation). Cuma karena ingin nyoba yang lain, akhirnya saya batalin.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya memilih ambil kamar di Citihub Hotels yang ada di Jalan Gejayan. Saya tahu Jalan Gejayan, dan beberapa kali nginap di Hotel Edelweis, salah satu hotel yang cukup bagus di jalan itu, tetapi memang saya tidak tahu persis di sisi mana Citihub. Pertimbangan ngambil Citihub adalah karena meeting-nya di Grand Mercure Hotel jadi bakal lebih dekat (daripada dari Malioboro). 

Dari Stasiun Tugu saya meluncur pakai Go-jek ke hotel. Dan ini kemudian baru menyadarkan saya bahwa selain lumayan jauh, Jalan Gejayan itu cukup panjang. Nah, Citihub Hotels berada di salah satu ujung jalan itu yang menjauh dari lokasi Grand Mercure tempat saya meeting. Saya pikir cuma sepelemparan kolor saja. Jadi soal lokasi saya sudah failed ! Yang kedua, Jalan Gejayan yang sisi ini maceeeeet. Nggak siang nggak malam, dan hanya dini hari yang bener-bener lapang. Driver Go-jeknya sampai minta maaf karena perjalanan tidak lancar.  Ini failed kedua.

                                                                            foto: citihubhotels.com
Singkat kata, saya tiba di sana. Saya booking hotel ini dengan menggunakan Traveloka. Proses check in berjalan lancar. Tetapi kita harus deposit Rp 200.000 (really?). Rada kaget aja deposit segede itu untuk budget hotel. Biasanya paling Rp 50.000 atau paling parah Rp 100.000. Ya, meskipun bakal dibalikin, tetapi menurut saya terlalu besar. 

Saya dapat kamar 202 yang satu lantai dengan resepsionis. Di awal saya masuk kamar, access card lancar jaya, kecuali saat dimasukkan untuk power listrik. Saya coba berulang nggak bisa. Akhirnya manggil petugas hotel dan bisa!

Setelah meletakkan barang-barang, saya inspeksi kamar dulu. Ada dua botol air mineral dengan label Citihub dan dua mug keramik. Kemudian di meja juga terdapat keranjang lucu dengan dua handuk yang terlipat rapi dan dimasukkan dalam plastik bersegel. Oke, so far so good. Berikutnya masuk ke kamar mandi. Nggak ada toiletries, nggak ada sabun batangan maupun sabun cair. Cuma toilet paper dan dua gelas di meja wastafel. Udah. Saya sudah gondok duluan. Dengan harga Rp 300.000 lebih, masak nggak ada perlengkapan mandi? Saya tanyakan ke resepsionis dan begini jawabnya:

"Untuk booking di Traveloka hanya room only Pak. Kalau Bapak ingin toiletries, kami sediakan tetapi tambah Rp 10.000."

I said no. Karena meskipun itu cuma Rp 10.000, tetapi saya lebih baik ke Indomart yang ada di dekat hotel. Itu lebih membuat saya puas karena tidak merasa "Diporotin lebih dalam". Di hotel lain, room only biasanya tidak termasuk sarapan (dan ini saya memang menyadari benar), tetapi perlengkapan mandi yang tak seberapa harganya itu tetap disediakan. Bahkan di Cabin Hotel yang sangat sangat budget dan nginep bisa dihitung beberapa jam saja mereka kasih sabun dan sampo cair, perlengkapan mandi, cokelat, dan souvenir gantungan kunci saat check in!

Inspeksi berikutnya adalah shower. Air cukup bagus, cuma untuk menyesuaikan air panas dan dinginnya agak butuh waktu lama. Setelah itu saya cek AC, nyala bagus dan cukup dingin. Next adalah TV. Saya nyalain dan tidak ada saluran TV kabel. Hanya beberapa saluran nasional yang itu pun gambarnya tidak jelas.

                                                                             Foto: citihub hotels.com
Setelah istirahat, saya sempat keluar untuk beli peralatan mandi di Indomart di dekat hotel. Baliknya, saya coba buka kamar berulang-ulang nggak bisa. Kartunya ngadat lagi. Saat resepsionis mencoba membantu, sama juga...gagal. Tidak bisa terbuka. Baru kemudian dipanggilkan petugas lainnya dan berhasil. Kemudian diberi access card duplikat. Malamnya setelah meeting, saya balik ke hotel dan lagi-lagi pintu tidak bisa dibuka. Baru kemudian dibantu petugas bisa terbuka. 

Kalau dirangkum kelemahannya sih begini:

1. Tidak tersedia perlengkapan mandi, kalau mau minta nambah Rp 10.000.
2. Tidak ada saluran tv internasional (kabel).
3. Oya, nggak tahu kenapa handuknya berbau apek.
4. Access card beberapa kali ngadat.
5. WIFI ada, tapi sinyalnya ya begitulaaah.
6. Lokasi kalau untuk berwisata agak jauh sih dari Malioboro, meskipun masih di kota. Terus jalan di depannya macet.
7. Deposit kebanyakan: Rp 200.000.

Kelebihannya (biar adil):
1. Kondisi kamar hotel cukup bersih.
2. Tempat tidur dan perlengkapannya cukup enak.
3. Staf hotel yang ramah dan sigap membantu.

Kesimpulan: kalau bagi saya dibanding kelas dan fasilitasnya, Citihub Hotels Gejayan overpriced sih untuk harga lebih dari Rp 300.000. Dengan nominal sekian, kita bisa mendapatkan hotel yang lebih bagus di Jogja dan fasilitas lengkap. Bahkan dengan harga di bawah itu. 

Cheers,

Ariy

No comments: