Toilet bagi saya kerap menjadi persoalan dalam traveling. Mulai dari toilet di hotel, hostel, toilet umum, hingga di bandara. Anda tentu sepakat, fungsi toilet luar biasa penting bukan? Tetapi bagaimana bila Anda darurat harus menggunakannya, dan kondisi toilet tidak layak pakai?
Hmmm, saya punya pengalaman itu. Saya memang belum traveling ke banyak negara. Namun dari lima negara yang sudah saya kunjungi, saya sepakat China adalah negara yang memiliki toilet terbusuk. Hahaha, so sorry. Tapi kalau mengingat penderitaan saya yang dalam kondisi darurat ingin ke toilet dan tidak ada toilet layak pakai, maka saya tidak menyesal memberikan penilaian itu.
Bayangkan, bahkan di bandara international pun, beberapa toilet yang tersedia super kotor, tidak di sentor setelah dipakai, dengan kotoran kemana-mana. Kebetulan saja? well, saya mengalaminya di toilet Chengdu Shuangliu International Airport, di Provinsi Sichuan, serta di Kunming Wujiaba International Airport. Sekali lagi saya tegaskan ya, ini bandara internasional, yang notabene kita berharap kebersihannya standarlah.
Di China, mereka menggunakan toilet duduk (western) serta jongkok. Jadi ada dua jenis. Nah, waktu itu saya akan melakukan penerbangan dari Chengdu menuju ke Kuala Lumpur. Penerbangan pagi, biasanya memang akan sedikit terganggu dengan berontaknya pencernaan. Nah, cari-cari toilet, saya sudah bergumam, untung saya di bandara. Saya bisa memastikan akan mendapatkan toilet yang bagus. Hahaha, bukan hari keberuntungan saya. Karena beberapa toilet yang saya buka, berceceran kotoran (maaf). Udah, pusing saja rasanya kalau sudah begini.
Akhirnya saya pilih menahan, dan segera check in, saya pikir, nanti lebih baik di toilet ruang tunggu sebelum boarding pass. Asumsinya, di ruang tunggu hanya ada calon penumpang yang bisa menggunakan toiletnya, dan itu tidak banyak, sehingga kemungkinan dapat yang bersih. Dan benar juga, saya akhirnya "melahirkan" di sana.
Sebelum itu, saya juga menemukan kondisi serupa di Kunming Wujiaba, bandara internasional ini pun dilengkapi dengan beberapa toilet jorok yang berlepotan kotoran di mana-mana. Khususnya toilet jongkoknya. Maklum, meskipun ada toilet jongkok, tetapi tidak ada fasilitas air untuk sentor kotoran, misalnya kran, ember dan gayung. Jadi asal tinggal aja. Yaiiksss.
Bukan monopoli bandara saja lho. Pengalaman saya menginap di Cloudland Youth Hostel di Kunming juga demikian. Jadi saya tinggal di dorm lantai dua. Di sini ada sekitar lima kamar, satu kamarnya diisi 4 orang. Jadi ada sekitar 20 orang di satu lantai. Nah, ada tiga toilet: satu toilet jongkok (tanpa fasilitas sentor, teteup), serta dua toilet duduk. Pagi hari, saya berencana menggelar "ritual". Masuklah saya ke toilet jongkok yang memang terbuka, nah saya kembali menemukan barang yang tidak saya harapkan hahaha. Pindah ke toilet duduk satunya, closetnya tertutup. Saat saya buka, hahaahhaha...saya tidak akan menceritakan kepada Anda. Dan otomatis tinggal satu toilet. Saat saya masuk, pintunya ternyata tidak bisa ditutup. Ya sudah, saya capek, kesal, dan hasrat "ritual" tiba-tiba musnah sudah.
Saya sendiri tidak pernah menemukan hal-hal jorok di negara-negara lain yang pernah saya kunjungi. Entah kenapa di China saya kerap mendapatkan pengalaman ini. Untungnya, saya tidak menemukan toilet terbuka, seperti yang diceritakan teman saya dari Italia yang telah lama tinggal di Guangzhou.
"Di daerah-daerah pinggiran, kamu akan menemukan toilet-toilet terbuka. Di mana, orang dewasa bisa buang hajat seenaknya, dan terlihat orang lain."
"Apa mereka tidak malu ya?" tanya saya heran.
"Oh tidak, semua akan berlangsung kilat. Mereka akan menggunakan toilet itu dalam keadaan yang sangat darurat, benar-benar sudah tidak tahan, barulah lari ke toilet. Apalagi bila mereka makan makanan pedas, dapat dipastikan buang hajat hanya berlangsung tak lebih dari lima menit..." ujar teman saya itu kalem.
Yaikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkssssssssssssssss........!!!
Hmmm, saya punya pengalaman itu. Saya memang belum traveling ke banyak negara. Namun dari lima negara yang sudah saya kunjungi, saya sepakat China adalah negara yang memiliki toilet terbusuk. Hahaha, so sorry. Tapi kalau mengingat penderitaan saya yang dalam kondisi darurat ingin ke toilet dan tidak ada toilet layak pakai, maka saya tidak menyesal memberikan penilaian itu.
Bayangkan, bahkan di bandara international pun, beberapa toilet yang tersedia super kotor, tidak di sentor setelah dipakai, dengan kotoran kemana-mana. Kebetulan saja? well, saya mengalaminya di toilet Chengdu Shuangliu International Airport, di Provinsi Sichuan, serta di Kunming Wujiaba International Airport. Sekali lagi saya tegaskan ya, ini bandara internasional, yang notabene kita berharap kebersihannya standarlah.
Di China, mereka menggunakan toilet duduk (western) serta jongkok. Jadi ada dua jenis. Nah, waktu itu saya akan melakukan penerbangan dari Chengdu menuju ke Kuala Lumpur. Penerbangan pagi, biasanya memang akan sedikit terganggu dengan berontaknya pencernaan. Nah, cari-cari toilet, saya sudah bergumam, untung saya di bandara. Saya bisa memastikan akan mendapatkan toilet yang bagus. Hahaha, bukan hari keberuntungan saya. Karena beberapa toilet yang saya buka, berceceran kotoran (maaf). Udah, pusing saja rasanya kalau sudah begini.
Akhirnya saya pilih menahan, dan segera check in, saya pikir, nanti lebih baik di toilet ruang tunggu sebelum boarding pass. Asumsinya, di ruang tunggu hanya ada calon penumpang yang bisa menggunakan toiletnya, dan itu tidak banyak, sehingga kemungkinan dapat yang bersih. Dan benar juga, saya akhirnya "melahirkan" di sana.
Sebelum itu, saya juga menemukan kondisi serupa di Kunming Wujiaba, bandara internasional ini pun dilengkapi dengan beberapa toilet jorok yang berlepotan kotoran di mana-mana. Khususnya toilet jongkoknya. Maklum, meskipun ada toilet jongkok, tetapi tidak ada fasilitas air untuk sentor kotoran, misalnya kran, ember dan gayung. Jadi asal tinggal aja. Yaiiksss.
Bukan monopoli bandara saja lho. Pengalaman saya menginap di Cloudland Youth Hostel di Kunming juga demikian. Jadi saya tinggal di dorm lantai dua. Di sini ada sekitar lima kamar, satu kamarnya diisi 4 orang. Jadi ada sekitar 20 orang di satu lantai. Nah, ada tiga toilet: satu toilet jongkok (tanpa fasilitas sentor, teteup), serta dua toilet duduk. Pagi hari, saya berencana menggelar "ritual". Masuklah saya ke toilet jongkok yang memang terbuka, nah saya kembali menemukan barang yang tidak saya harapkan hahaha. Pindah ke toilet duduk satunya, closetnya tertutup. Saat saya buka, hahaahhaha...saya tidak akan menceritakan kepada Anda. Dan otomatis tinggal satu toilet. Saat saya masuk, pintunya ternyata tidak bisa ditutup. Ya sudah, saya capek, kesal, dan hasrat "ritual" tiba-tiba musnah sudah.
Saya sendiri tidak pernah menemukan hal-hal jorok di negara-negara lain yang pernah saya kunjungi. Entah kenapa di China saya kerap mendapatkan pengalaman ini. Untungnya, saya tidak menemukan toilet terbuka, seperti yang diceritakan teman saya dari Italia yang telah lama tinggal di Guangzhou.
"Di daerah-daerah pinggiran, kamu akan menemukan toilet-toilet terbuka. Di mana, orang dewasa bisa buang hajat seenaknya, dan terlihat orang lain."
"Apa mereka tidak malu ya?" tanya saya heran.
"Oh tidak, semua akan berlangsung kilat. Mereka akan menggunakan toilet itu dalam keadaan yang sangat darurat, benar-benar sudah tidak tahan, barulah lari ke toilet. Apalagi bila mereka makan makanan pedas, dapat dipastikan buang hajat hanya berlangsung tak lebih dari lima menit..." ujar teman saya itu kalem.
Yaikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkssssssssssssssss........!!!