Sunday, January 26, 2014

Nikmatnya Selat (Kuliner Kota Solo)


Dear Journer,

Malam saya posting ini, lagi dingin-dinginnya. Dingin yang membuat perut saya tiba-tiba lapeerr...lalu keingetlah sama makanan yang satu ini. Yuks mari kita makan-makan.
Oke, kali ini kita akan menikmati Selat Solo. Udah pernah denger? atau malah udah pernah mencicipi? Kalau belum, yuk mari kita kupas tuntas....

Selat Solo konon adalah makanan hasil modifikasi lidah bule yang disesuaikan dengan lidah orang Jawa. Makanan ini terkesan mewah (dan emang jaman saya kecil dulu, Selat jadi salah satu makanan mewah karena harganya yang relatif mahal). Dari komposisi dulu, makanan ini bahannya adalah daun selada, acar mentimun, wortel, kacang buncis, tomat segar, kentang (baik rebus maupun goreng dipakai semua), daging sapi (atau kadang diganti galantin-yaitu daging cincang yang dicampur bahan roti). Kuahnya cokelat seperti semur, serta ditambah telur pindang dan mayones.

Rasa gurih manisnya didapat dari kuah kaldu yang pekat itu. Kemudian bercampur dengan rasa segar dari acar mentimun dan sayuran segarnya. Maka tak heran kalau banyak juga yang menyebut ini sebagai Selat Segar. Karbohidrat yang bikin kenyang bisa kita dapatkan dari kentang rebus yang dipotong dadu dan kenyang goreng yang diiris tipis-tipis memberikan efek crunchy. Tapi tidak semua versi ada kentang gorengnya sih (kayak digambar itu nggak ada). 

minumnya es gula asem :)
Kalau cerita Ibu saya, dulu Selat hanya dikonsumsi orang kaya atau setidaknya pas ada hajatan sebagai pengganti nasi. Priyayi-priyayi Jawa mengadopsi ini dari masakah Belanda saat pengaruh kolonial masuk ke Indonesia di masa penjajahan. Lalu dengan sedikit penyesuaian dimodifikasi dan disesuaikan lidah Jawa.

Di manakah kita bisa mendapatkan Selat di Solo? :

a. Selat Bambang: langganan saya sejak dulu. Berada di utara Taman Sriwedari. Barat Pengadilan Negeri Surakarta ada jalan, samping jalan ada gang, masuk aja. Ada tulisannya Selat Bambang (belakang Resto Obonk persis).

b. Selat Vien: ini termasuk pendatang baru yang cukup laris. Sebenarnya nggak baru-baru amat sih. Dulu sebelum terkenal, saya sering makan di sini, sebuah kios kecil dan sempit di Jl Hasanuddin. Lalu tiba-tiba sekarang menjadi besar dan menyewa lokasi bagus di sebelah barat kios lama, tepatnya di Jl Hasanuddin no 115. Cukup dekat dari Stasiun Balapan (ke arah barat, naik becak paling Rp 5000).

c. Selat di RM Kusuma Sari: ini rumah makan yang tergolong legend di Solo. Lokasinya di Jl Yos Sudarso, berada di sekitar perempatan Nonongan. Ada dua dan berdekatan.

d. Selat Mbak Lies : baru juga enggak, tapi lawas banget juga nggak. Berada di Jl Yudistira No 2, Serengan. Dekat rumah saya hihihi. Masuk gang, dan memang kalau bagi pendatang agak susah sih menemukannya. 

e. Selat RM Es Masuk: dulu berada di Jl Yos Sudarso, tetapi sekarang pindah di Kampung Gajahan (barat Alun-alun Kidul)

Nah, yang khusus menjual Selat semacam Selat Bambang, Vien, Mbak Lies, biasanya juga punya spesialisasi lain yaitu jual gado-gado. Kadang ada juga menu yang khas yaitu sup matahari, etc. Minumannya paling segar adalah es gula asem atau es beras kencur....wuiih....slrrppp. Harganya sih nggak mahal kok sekarang ini, more less  Rp 10.000, naik turunlah :). Udah ngiler? Mongggo mampir ke Solo :)

Cheers,

Ariy

No comments: